tirto.id - Youtube dikabarkan tengan melakukan perubahan algoritma terkait perhitungan jumlah view dalam video musik.
Platform video terbesar ini melakukan hal itu setelah menemukan adanya praktik kecurangan. Kecurangan itu diduga dilakukan artis dan label rekaman yang menggunakan view palsu untuk menggelembungkan jumlah penonton video milik mereka.
Selama beberapa tahun terakhir banyak perusahaan rekaman dan artis membeli iklan yang menampilkan sebuah video di kanal Youtube.
Dengan begitu, praktik ini mempermudah sebuah video akan masuk dalam tangga lagu Youtube selama 24 jam sejak pertama kali diterbitkan.
Cara ini dianggap curang karena penonton sejatinya tidak menyaksikan video yang ada melainkan iklan yang ditampilkan. Sebab pada dasarnya, iklan tersebut lah yang dihitung oleh sistem.
Melalui laman resminya, Youtube mengatakan bahwa cara ini menimbulkan statistik palsu dalam praktik promosi sebuah video yang sebenarnya angka tersebut tidak akurat.
"Ini representasi definitif dari dampak budaya instan," kata Youtube.
Sehingga, Youtube menginginkan adanya perubahan algoritma yang dapat melakukan perhitungan view secara tepat.
Tak lagi mengandalkan perhitungan berdasarkan tampilan iklan, kini Youtube akan menentukan peringkat video berdasarkan jumlah penayangan organik.
Perubahan baru ini mewajibkan video yang memenuhi syarat untuk debut rekaman harus berasal dari sumber organik, termasuk tautan langsung ke video, hasil pencarian, situs eksternal yang menyematkan fitur video dari Youtube seperti beranda, video berikutnya, dan trending.
Tujuannya adalah untuk memastikan Youtube tetap menjadi tempat bagi semua artis untuk dapat diakui dan dirayakan atas pencapaian mereka secara tepat.
Tampilan iklan dalam video memang dianggap sebagai cara yang efektif untuk debut sebuah video, tetapi iklan berbayar di Youtube kini tidak akan lagi menjadi pertimbangan untuk perhitungan jumlah penonton.
Youtube menambahkan bahwa perubahan ini tidak akan mempengaruhi pencapaian atau pemegang debut 24 jam Youtube yang telah ada sebelumnya, demikian ditulis The Verge.