Menuju konten utama

Yogyakarta Dipadati 4,5 Juta Wisatawan Selama Libur Lebaran

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta selama libur Lebaran tahun ini diprediksi hampir 10 kali lipat dibandingkan dengan jumlah warga Kota Yogyakarta.

Yogyakarta Dipadati 4,5 Juta Wisatawan Selama Libur Lebaran
Wisatawan berada di kawasan wisata Keraton Yogyakarta, Jumat (12/5). Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan jumlah pergerakan wisatawan ke destinasi wisata di lima kabupaten/kota sebanyak sekitar 21 juta orang selama 2017. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.

tirto.id - Jumlah kunjungan wisatawan ke Yogyakarta diperkirakan mencapai 3,5 juta hingga 4,5 juta orang. Untuk itu, Pemerintah Kota Yogyakarta bersiap menggelar Operasi Jogobaran guna menghadapi kunjungan wisatawan tersebut selama libur Lebaran.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami akan menjalankan Operasi Jogobaran. Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutin, namun dengan perbaikan-perbaikan agar pelayanan kepada wisatawan menjadi semakin baik," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai apel kesiapan Operasi Jogobaran di Yogyakarta, Rabu (21/6/2017).

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta selama libur Lebaran tahun ini, ia menjelaskan, menurut perkiraan mencapai tiga kali lipat dari jumlah warga yang setiap hari beraktivitas di kota itu dan hampir 10 kali lipat dibandingkan dengan jumlah warga Kota Yogyakarta.

Dilansir dari Antara, Haryadi mengatakan, pemerintah wajib menjaga kondisi kota agar tetap aman, bersih dan tertib sehingga wisatawan yang berkunjung merasa nyaman.

"Kegiatan Operasi Jogobaran ini juga dilakukan untuk mendukung Operasi Ramadniya Progo 2017 yang digelar kepolisian," katanya menjelaskan.

Fokus kegiatan dalam Operasi Jogobaran meliputi stabilisasi harga pangan, ketertiban umum, kebersihan, lalu lintas dan parkir.

"Tahun lalu, masih ada keluhan dari wisatawan mengenai berbagai layanan seperti harga kuliner yang mahal hingga tarif parkir. Tahun ini, kami upayakan agar keluhan bisa diminalisasi," tuturnya.

Bahkan Haryadi berjanji akan merumuskan formula penanganan dan pemberian sanksi kepada juru parkir nakal yang menaikkan tarif secara tidak wajar hingga merugikan konsumen.

Komandan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Nurwidi Hartana mengatakan, fokus pengamanan Operasi Jogobaran ada di kawasan sumbu filosofis Kota Yogyakarta.

"Ada 17 titik pantau pengamanan operasi yaitu dari Tugu, Teteg Malioboro, sepanjang Jalan Malioboro, Titik Nol Kilometer, Alun-Alun Utara Yogyakarta dan sekitar Jalan Senopati. Selain itu, kami juga siapkan betugas yang memantau berkeliling," ungkapnya.

Nurwidi mengatakan, pengamanan difokuskan di kawasan sumbu filosofis karena menjadi kawasan tujuan wisatawan sehingga membutuhan perhatian dan penanganan khusus.

"Meskipun demikian, kami tetap menyiagakan personel Perlindungan Masyarakat (linmas) di wilayah untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Ada 30 personel linmas di tiap kecamatan," kata Nurwidi.

Terkiat kunjungan turis selama libur Lebaran ini, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan menerapkan larangan bagi angkutan barang di Kota Yogyakarta mulai hari ini, Rabu (21/6/2017) untuk mengurangi beban lalu lintas.

"Mulai H-4 hingga H+3 atau mulai Rabu (21/6/2017) hingga Kamis (29/6/2017), tidak diperbolehkan ada angkutan barang yang masuk kota," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Minggu (18/6/2017).

Meskipun menerapkan larangan, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta akan memberikan pengecualian untuk angkutan barang yang membawa bahan kebutuhan pokok dan bahan bakar minyak (BBM).

"Angkutan yang membawa sembako dan BBM tetap diperbolehkan masuk karena mereka membawa bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat. Jangan sampai, pasokan tersendat," ujar Wirawan.

Menurut dia, penerapan larangan tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas karena diperkirakan ada kenaikan volume kendaraan yang melintas di Kota Yogyakarta selama libur Lebaran.

Selain melarang angkutan barang melintas, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta juga akan menerapkan manajemen lalu lintas untuk mengurai kepadatan, salah satunya dengan menerapkan arus lalu lintas satu arah dan buka tutup di sejumlah ruas jalan.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari