tirto.id - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing melakukan ekspor 1,5 juta unit sepeda motor ke 45 negara. Menurut Presiden Joko Widodo, ekspor sepeda motor ini merupakan langkah baik untuk mengatasi masalah defisit neraca perdagangan.
“Negara kita memiliki masalah besar, yakni impor yang lebih besar daripada ekspor. Ini masalah besar yang bertahun-tahun tidak pernah selesai,” kata Jokowi di kawasan Cakung, Jakarta Timur pada Senin (3/12/2018).
Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan bahwa Yamaha selama ini telah melakukan ekspor sebanyak 338 ribu pada 2018. Oleh karena itulah, Jokowi berharap ekspor ini dapat membawa keuntungan lebih bagi Indonesia.
Selain jumlah ekspornya yang besar, Jokowi juga menyinggung soal nilai investasi dari Yamaha yang tinggi. Ia lantas memuji Yamaha yang sudah menjalankan bisnisnya di Indonesia selama 40 tahun lebih.
Sebanyak 1,5 juta unit sepeda motor itu juga diklaim memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang relatif tinggi. Besarannya disebut mencapai 93-94 persen.
“Ekspor tinggi, nilai investasi tinggi, tingkat kandungan dalam negeri tinggi. Seperti inilah [investasi] yang kita cari,” ujar Jokowi.
Masih dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengingatkan agar perizinan investasi seperti Yamaha ini tidak dipersulit. Jokowi pun mewanti-wanti apabila pelaku usaha masih mengalami kesulitan dalam perizinan, bisa melapor ke menteri terkait atau dirinya langsung.
Apabila dilihat perkembangannya dari 2014 sampai saat ini, Yamaha tercatat telah melakukan peningkatan ekspor hingga sebesar 14,7 kali lipat. Kegiatan ekspor yang dilakukan Yamaha sendiri saat ini mencakup 25 persen dari bisnis, di mana 75 persennya masih untuk memenuhi pangsa pasar dalam negeri.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yantina Debora