tirto.id - Xiaomi tampaknya mulai meninggalkan sensor kamera Sony dan beralih ke pesaingnya, Samsung. Hal ini ditandai dengan penggunaan sensor Samsung GW1 berkekuatan 64MP yang diimplementasikan pada lini Redmi yang rencananya akan diluncurkan kuartal keempat 2019.
Langkah ini cukup mengejutkan mengingat sebagian smartphone Xiaomi kelas atas dari lini Mi dan Redmi Note 7 Pro menggunakan sensor Sony IMX586 yang berkekuatan 48MP pada kamera utamanya. Kini, Xiaomi beralih ke sensor Samsung GW1 64MP dan GW2 108MP yang menggunakan teknologi ISOCELL Plus dan meninggalkan Sony.
"GW1 memiliki fitur ISO pintar yang didukung oleh teknologi Dual Conversion Gain (DCG) yang secara cerdas menyesuaikan sensitivitas ISO berdasarkan intensitas cahaya sekitar."
"Ini menggunakan ISO rendah di lingkungan dengan kecerahan tinggi, dan ISO tinggi di lingkungan dengan cahaya gelap untuk mencapai rasio signal-to-noise terbaik untuk seluruh adegan," demikian pernyataan Xiaomi yang dilansir dari Livemint.
Sensor Samsung ISOCELL Plus GW1 dan GW2 dilengkapi fitur canggih seperti Smart ISO dan Hybrid 3D HDR guna meningkatkan kualitas foto yang dihasilkannya. Samsung GW1 berukuran 1/1.7 inci, sedangkan Samsung GW2 yang beresolusi 108MP berukuran 1 inci. Kedua sensor kamera terbaru Samsung ini sudah dilengkapi dengan teknologi Pixel Binning seperti yang diterapkan pada sensor Samsung GM1 48MP.
Samsung GW2 ini mampu menghasilkan foto berukuran besar, yakni 12032 x 9024 piksel. Tak hanya itu, sensor andalan Samsung ini juga menawarkan teknologi Pixel Binning atau penggabungan beberapa piksel menjadi satu buah piksel besar guna menghasilkan foto 27MP yang lebih berkualitas.
Sayangnya, Xiaomi belum memberikan informasi detail mengenai spesifikasi lebih lanjut dari smartphone berkamera 108MP. Pabrikan asal Tiongkok tersebut hanya menyebutkan bahwa pihaknya menggandeng Samsung sebagai pemasok sensor kamera 108MP untuk smartphone misterius tersebut.
Keputusan Xiaomi untuk beralih menggunakan sensor Samsung GW1 dan GW2 untuk lini smartphone terbarunya bisa menjadi pukulan bagi Sony. Xiaomi sebelumnya sering menggunakan sensor Sony untuk smartphone kelas menengah dan kelas flagship. Ini tentu akan mengurangi pendapatan Sony.
Berdasarkan informasi dari ChannelNews, divisi imaging yang meliputi sensor kamera untuk smartphone telah menjadi kontributor utama pendapatan Sony dalam beberapa tahun terakhir. Divisi ini mampu menghasilkan 455 juta USD dalam kuartal terakhir dan dapat mengimbangi kerugian divisi lain.
Penulis: Ditya Pandu Akhmadi
Editor: Agung DH