tirto.id - Danny Welbeck tiba di Arsenal pada detik-detik terakhir penutupan bursa transfer awal musim 2014-15, tepat saat para penggemar Arsenal sedang mengkhayalkan kedatangan Edinson Cavani atau Karim Benzema. Hah, Welbeck? Uang 16 juta paun untuk penyerang yang bahkan mencetak 10 gol dalam semusim saja tidak bisa? Untuk pemain yang sejak berusia 8 tahun berseragam dengan logo Manchester United (MU) di dada? Dia pula yang membuka pembantaian Arsenal pada 2011 lewat skor 8-2?
Welbeck jelas harus membuktikan diri dengan kinerja. Namun balasan positif Welbeck atas berbagai keraguan itu tertunda, sampai-sampai manajernya yang orang Perancis perlu membelanya, “Danny akan memperbaikinya, tiada masalah. Kita mesti sabar.”
Caranya mengambil hati penggemar memang terasa. Satu gol dan satu assist disumbang di pertandingan keduanya di liga, saat Arsenak mengalahkan Aston Villa dengan skor 3-0. Lalu mencetak trigol versus Galatasaray pada fase grup Liga Champions -- hat-trick terakhir yang ditorehkan pemain Inggris di kompetisi itu sampai sekarang.
Usaha paling emosional, gawang MU dibobol guna memberi kemenangan 2-1 Arsenal pada perempat final Piala FA. Gol yang berarti banyak bagi Arsenal dalam usaha meraih trofi Piala FA secara dua kali beruntun. Proses pembuktian eksistensi diri sang ‘Welbz is dat guy’ di hadapan penggemar Arsenal tuntas seketika.
Sampai kemudian nasib sial pun datang: cedera lutut di pengujung April 2015. Welbeck rehat sementara waktu. Terakhir kali, dia menggantikan Francis Coquelin saat melawan Chelsea di paruh musim Liga Primer 2014-15 yang berkesudahan 0-0 . Dugaan awal, laki-laki keturunan Ghana ini bakal kembali saat Natal.
Alangkah sial, baru pada Hari Valentine 2016 dia bisa kembali. Kasih sayang sedang menyelimutinya: ia menyumbang gol lewat tandukan pada injury time dan membuat Leicester City kalah 1-2. Gol yang sempat menghidupkan kembali harapan Arsenal meraih juara, walaupun pada kenyataannya Leicester yang mengejutkan dunia.
Hanya tiga bulan atau 11 laga di liga saja Welbeck bugar. Sakit di lututnya kambuh saat pulang ke Old Trafford untuk mencetak gol, menyaksikan adik kelasnya di Carrington, Marcus Rashford, malah mencetak trigol untuk memenangkan MU dengan skor 3-2. Vonis cedera sembilan bulan pun jatuh.
Bayangkan, Welbeck baru kembali dari cedera sepanjang April 2015 - Februari 2016, sehat barang sebentar, lalu mesti menepi lagi selama sembilan bulan ke depan! Oh dengkulmu, memang masalahmu Welbeck.
“Saya mengidap penyakit Osgood-Schlatter di lutut, karena tulang saya tumbuh lebih cepat daripada otot-otot dan itu menyulitkan saat datang ke lapangan latihan. Selanjutnya, anda berada pada penderitaan mendalam setiap kali bermain bola,” ujar Welbeck kepada situs resmi Arsenal.
Hanya ada satu kiriman foto di akun Instagram miliknya. Foto saat dia merayakan gol ke gawang Leicester dengan teks, “I will be back stronger”. Juga hanya ada dua kicauan di akun twitternya, sebuah twit foto dan teks serupa dengan yang ada di Instagram, ditambah retweet akun Arsenal yang memberitakan cedera lutut kanannya. Welbeck tercitrakan muram di akun media sosialnya sendiri.
Barang kali dalam waktu dekat, kiriman di media sosial Welbeck bertambah. Entah bakal seceriwis Mesut Ozil atau sebodoh Samir Nasri, tapi setidaknya aksi Welbeck di lapangan mesti segera dikabarkan. Welbeck kini sudah kembali berlatih dengan tim, lebih cepat dua bulan dari waktu yang diperkirakan.
“Dia sehat, dia tajam. Akankah saya menyertakannya dalam waktu dekat atau tidak? Akankah saya memainkan lebih dulu di laga U-23? Saya belum memutuskan, tapi di latihan dia terlihat bagus,” ucap Wenger dengan gaya diplomatisnya yang khas.
Kesembuhan Welbeck membuatnya seperti rekrutan baru di bursa transfer paruh musim. Welbeck memperkaya opsi lini serang Arsenal. Kemampuannya bermain di posisi sayap, bisa membuat Alex Iwobi dan Alex Oxlade-Chamberlain yang angin-anginan ditepikan. Welbeck dengan kecepatan dan pergerakan lincah plus power, menawarkan alternatif lain sebagai pendamping Alexis Sanchez atau Olivier Giroud.
Namun, di awal-awal kembalinya Welbeck, kemungkinan besar dia bakal datang dari bangku cadangan. Kaki-kaki bek yang kelelahan, berkurangnya tenaga mereka untuk duel udara, dan turunnya konsentrasi pemain lawan, menyediakan kesempatan bagi Welbeck mengubah jalannya pertandingan.
Fokus paling penting, Welbeck mesti berhati-hati supaya tidak cedera panjang lagi. Sangat disayangkan kalau Welbeck yang berusia 26 tahun menjalani hari-hari di meja operasi. Suporter pasti enggan mendapati kabar pemain Arsenal alami cedera parah nan mengerikan, hal yang sialnya lekat dengan The Gunners di periode puasa gelar liga.
Aaron Ramsey dan Eduardo da Silva pernah alami patah kaki horor. Tomas Rosicky melewati dua musim tanpa sekalipun bermain di liga (2008-09 dan 2015-16) dan delapan musim lainnya tanpa bebas cedera. Abou Diaby senada soal urusan prima, karena sempat pernah menjalani empat laga awal musim 2011-12, sekali di penghujung musim 2013-14, nol di musim selanjutnya, plus 27 kata ‘injury’ di laman Wikipedianya. Nama-nama seperti Robin van Persie, Jack Wilshere, dan Mathieu Debuchy juga alami kisah hampir identik.
Tiga kapten utama Arsenal dalam empat musim terakhir bahkan hanya berperan sebagai cameo akibat problem ini. Thomas Vermaelen hanya main 14 laga di musim terakhirnya tiga tahun lalu. Dia yang tidak main di final Piala FA, secara wagu menerima dan angkat piala. Dengan alasan serupa, Mikel Arteta juga melakukan hal kikuk demikian setahun berselang. Dalam dua musim terakhirnya saja, Arteta tidak sanggup main lebih dari 10 partai liga. Kini, Per Mertesacker belum sekalipun terlihat dengkulnya di lapangan.
Barang kali sudah banyak orang lupa Arsenal masih punya pemain bernama ‘Welbeck’ musim ini. Sampai kemudian dia tertangkap kamera bercengkrama dengan Wilshere saat Arsenal bersua Bournemouth bulan lalu.
Ditunjang kemampuan teknisnya, kehadiran Welbeck memang penting guna menghidupkan asa Arsenal juara. Sebab, hanya dia dan Petr Cech yang punya pengalaman juara Liga Inggris di skuat saat ini. Mental itu sepatutnya ditularkan, karena kalau dibandingkan dengan Chelsea, MU, dan Manchester City, jumlah pemain Arsenal yang pernah juara Liga Primer lebih sedikit. Dan ini faktor "sepele" yang bisa berpengaruh dalam posisi di klasemen akhir.
Apapun yang terjadi nanti, pokoknya selamat datang kembali, Danny Welbeck!
Penulis: Rahman Fauzi
Editor: Zen RS