tirto.id - Masing-masing pasangan calon (calon) Gubernur Banten menjadi raja di daerah pemilihannya. Para warga yang memiliki hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten banyak menyatakan dukungannya kepada paslon nomer urut 2, Embay Mulya Syarif.
Embay diketahui tiba di TPS untuk melakukan pencoblosan pada pukul 9 pagi hari. Dengan kemeja putih dan peci hitam ia mendatangi TPS dan terlihat membaur, antri mencoblos dengan warga lainnya.
"Di sini ramai dari tadi pagi, sampai antri-antri, Pak Embay juga," kata Fifi, salah seorang mahasiswa yang kebetulan sedang melakukan penelitian di TPS tersebut.
TPS tempat Embay mencoblos hampir setiap waktu penuh antrian. Dua baris bangku tunggu bahkan hampir selalu terisi oleh para calon pemilih.
Daftar pemilih di TPS ini mencapai 504 pemilih.
Secara antusiasme, TPS ini juga boleh dikata lebih tinggi ukurannya. Dua jam sebelum TPS ditutup, tepatnya pukul 11.00 WIB para pemilih yang mencoblos sudah mencapai angka 333, lebih dari separuh DPT.
"DPT kita banyak, surat suara cadangannya saja ada 17," kata Joko P., sebagai salah seorang panitia.
Walau diyakini sebagai basis suara bagi Embay, pihak panitia tetap berusaha menjaga netralitas dengan menyanggah hal tersebut. "Wah nggak juga kok, di sini 50:50 lah. Nggak tahu juga sih kan rahasia," ujarnya/
Namun, pernyataan dari panitia malah disanggah sendiri oleh warganya. Didin, seorang pemilih yang berusia 20 tahun kepada Tirto mengaku wilayahnya memang condong kepada cawagub dengan nomer urut 2 itu.
"Kayaknya Embay, saya juga pilih dia soalnya suka bersosialisasi sama masyarakat. Nggak seperti yang satunya," katanya.
Ia mengatakan paslon rival Rano Karno-Embay Mulya Syarif bahkan tak pernah menyambangi wilayahnya. Berbeda dengan Embay yang hampir setiap tahun memberikan santunan kepada janda, yatim piatu, dan warga kurang mampu lainnya.
Untuk diketahui, pada periode sebelumnya, TPS 01 juga memenangkan Ratu Atut-Rano Karno sebagai pemimpin Banten.
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Agung DH