tirto.id - Warga Cina mengecam rencana Marvel Studio yang bakal menghadirkan superhero Shang-Chi sebagai karakter baru dalam filmnya.
Mengutip SCMP, Kamis (6/12/2018), kecaman warga Cina itu karena Shang-Chi merupakan anak dari Fu Manchu, seorang tokoh fiksi yang dikenal paling jahat di dunia namun dicintai oleh rakyatnya.
Manchu bahkan dideskripsikan oleh penulisnya, yaitu Sax Rohmer sebagai “Orang Berkulit Kuning Berbahaya yang Menjelma Menjadi Manusia.”
Publik Cina mengatakan superhero Asia pertama yang akan diangkat ke layar lebar itu merupakan karakter fiksi ofensif yang telah menjadi singkatan untuk stereotip rasial.
Shang-Chi sendiri sebagai anak laki-laki Fu Manchu digambarkan sebagai sosok protagonis yang awalnya tidak tahu bahwa ayahnya adalah seorang kriminal.
Ia baru mengetahui kebenaran tentang ayahnya ketika bertemu dengan salah satu musuh sang ayah dalam misi yang diberikan Fu Manchu, yaitu Sir Denis Nayland Smith.
Sejak saat itu Shang-Chi menyatakan dirinya sebagai musuh bebuyutan ayahnya dan akan mencurahkan hidupnya untuk menggulingkan kerajaan kriminalnya. Pada akhirnya, Shang-Chi jugalah yang berkontribusi atas kematian ayahnya.
Meski mendapat kecaman, ada juga yang muncul membandingkannya dengan presiden Amerika Serikat.
"Dalam banyak film, bahkan presiden Amerika dapat menjadi penjahat, mengapa kita tidak bisa mentoleransi orang Cina yang jahat?"
Marvel awalnya mencoba mendapatkan hak untuk Kung Fu, drama televisi seni bela diri tahun 1970-an yang populer. Namun gagal mencapai kesepakatan sehingga membeli hak untuk Fu Manchu, sebagai bagian dari ambisinya untuk menciptakan superhero berdasarkan legenda seni bela diri Bruce Lee.
Dalam situs Hollywoodreporter.com menuliskan Kevin Feige sedang berdiskusi soal ini superhero Asia ini. Ia bahkan akan mencari pembuat film Asia dan Asia-Amerika untuk bekerja sama untuk mencari perspektif identitas Asia dalam film ini nanti.
Jika Shang Chi benar-benar diangkat ke layar lebar, maka tokoh yang dijuluki “The Master of Kung Fu” ini akan menjadi superhero pertama Asia dari Marvel.
Penulis: Alifa Justisia
Editor: Yantina Debora