Menuju konten utama

Wapres: Proses Hukum Kasus Ahok Cepat, Dua Pekan Cukup

Wakil Presiden HM Jusuf Kalla mengatakan bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan diproses secara hukum yang tegas dan cepat. Lebih lanjut Wapres mengatakan bahwa proses hukum tersebut akan diselesaikan dalam waktu dua pekan. Hal itu disampaikan Wapres usai berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa di kantor Wapres di Jakarta, Jum'at (4/11/2016).

Wapres: Proses Hukum Kasus Ahok Cepat, Dua Pekan Cukup
Presiden Joko Widodo (atas kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (atas kiri) menyampaikan pernyataan terkait rencana aksi unjuk rasa 4 November di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (3/11). ANTARA FOTO/Setpres-Rusman.

tirto.id - Wakil Presiden HM Jusuf Kalla menyampaikan bahwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan diproses secara hukum yang tegas dan cepat. Lebih lanjut, Wapres menjanjikan bahwa proses hukum tersebut akan diselesaikan dalam waktu dua pekan saja. Hal itu disampaikan Wapres usai berdialog dengan perwakilan pengunjuk rasa di kantor Wapres di Jakarta, Jum'at (4/11/2016).

"Kami sudah berbicara dengan teman-teman yang mewakili massa, saudara Ahok akan dilaksanakan proses hukum yang tegas dan cepat," kata Wapres.

Di antara beberapa perwakilan pengunjuk rasa yang ditemui Wapres adalah KH Bachtiar Nashir (Arrahman Quranic Learning), Ustaz Zaitun Rasmin (Wahdah Islamiyah), dan Ustaz Misbah (Front Pembela Islam). Sedangkan dari pihak pemerintah Kalla didampingi oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, juru bicara Kepresidenan RI Johan Budi, Menteri Agama Lukman Saifuddin, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

Ada juga dari Komisi III DPR, yakni Asrul Sani dan Abu Bakar Al Habsyi. Unjuk rasa 4 November yang dilakukan sejumlah ormas terkait dengan penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. Massa aksi demo mulai membubarkan diri dari kawasan Istana Kepresidenan yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Utara dengan berjalan kaki bersama-sama.

Berdasarkan pantauan Antara, Jumat mulai pukul 17.45 WIB, massa bergerak dari arah Istana menuju Jalan Medan Merdeka Selatan, melewati Balai Kota DKI Jakarta, kemudian kembali menuju Masjid Istiqlal. Kendaraan yang berasal dari arah Jalan Ridwan Rais menuju Jalan Merdeka Selatan sudah dapat dilalui, namun dari arah Jalan Budi Kemuliaan menuju Jalan Merdeka Selatan masih tersendat.

Meskipun demikian, personel kepolisian masih terus berjaga-jaga di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan. Petugas kebersihan dan juga sebagian massa tampak membersihkan sampah-sampah yang berserakan.

Kemenko PMK Sediakan Tempat Bagi Demonstran

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyediakan tempat di halaman depan untuk pengunjuk rasa yang ingin beristirahat, sholat, dan buang air. Menurut salah satu petugas keamanan, Hidayat, di lokasi, Jakarta, Jumat, gerbang Kemenko PMK sudah terbuka sejak sekitar pukul 15.00 WIB.

"Ibu Menteri (Puan Maharani) sudah tahu," ujar Hidayat.

Para pengunjuk rasa berjumlah cukup banyak dan hampir memenuhi seluruh halaman depan kementerian tersebut. Namun, jika ingin buang air, mereka terpaksa mengantri karena hanya ada satu toilet, tepatnya di pos pengamanan. Kalau mau sholat, mereka wudhu dengan air yang disediakan pihak kementerian ataupun air minum kemasan yang mereka beli sendiri. Barisan sajadah pun terlihat berbaris rapi di pelataran tersebut. Dengan penerangan yang terbatas, mereka sholat ashar dan maghrib.

Sampai pukul 18.15 WIB, tidak ada kericuhan yang terjadi pada demonstrasi dengan agenda utama penegakan hukum terhadap kasus dugaan penistaan agama tersebut. Walau keadaan di sekitar Jalan Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Utara dipadati pengunjuk rasa dan membuat mereka berhimpit-himpitan, semua pihak tetap menjaga situasi keamanan.

Baca juga artikel terkait KASUS DUGAAN PENISTAAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Politik
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan