tirto.id - William West Anderson kecil adalah anak petani di Walla Walla, Washington, sebuah daerah pertanian yang terkenal karena produksi minuman anggurnya. Namun, ia tak ingin mewarisi ladang sang ayah. William malah lebih senang pentas drama dan menyanyi. Sebenarnya itu bukan hal aneh, karena darah seninya ia dapat dari sang ibu yang seorang penyanyi opera sabun sekaligus pianis konser.
Mimpi sang ibu untuk mengejar karier di Hollywood terpaksa terbenam karena harus mengurusi keluarga. Tapi William kecil punya cita-cita yang sama. Pada ayahnya, ia mengutarakan keinginan untuk menjadi bintang di Hollywood setelah tamat sekolah. Singkat cerita, sang ayah tak setuju. Kedua orangtuanya bercerai saat ia berumur 15 tahun. William kemudian pindah ke Seattle mengikuti ibunya.
Setelah menamatkan studinya di Whitman College, Walla Walla, William langsung terjun ke dunia hiburan untuk mewujudkan mimpinya. Debut pertamanya sebagai aktor adalah program anak-anak di televisi Hawaii, The Kini Popo Show, pada 1955. Empat tahun kemudian, pada 1959, William sudah membintangi film pertamanya, berjudul The Young Philadelphians.
Di Hollywood, bagi mereka yang anak perantauan, kala itu tren untuk mengganti nama sekaligus menciptakan nama panggung sedang marak. Nama William pun mulai dilepas. Ia menambatkan Adam West sebagai gantinya. Dalam buku biografinya kelak, Back to Batcave, William menjelaskan mengapa ia memilih nama itu.
“Aku suka nama ‘Adam’ yang digabungkan nama tengahku, ‘West’. Enak didengar saja,” katanya.
Nama William West Anderson memang nyaris tak dikenal di Hollywood masa kini. Namun, Adam West sudah jadi legenda di sana. Keputusan bocah Walla Walla itu untuk menjemput mimpinya memang tak salah. Hingga 2017 ini, ia telah membintangi lebih dari seratus film dan acara televisi selama 62 tahun kariernya.
Dari bermacam-macam karakter yang didalaminya di dunia seni peran, ia lebih dikenal sebagai Batman, sang manusia kelelawar. West pertama kali mendapatkan peran itu pada 1966, ketika produser William Dozier mencari pemeran Bruce Wayne yang sedikit jenaka untuk sebuah sinetron di televisi. West dianggap yang paling pas. Ia tinggi, berbadan tegap, rupawan, dan yang paling penting tetap bermuka datar meski sedang berdialog jenaka. Dozier memang hendak mebuat Batman versi ringan dan lebih terang ketimbang versi aslinya, tapi tetap ingin memelihara sifat dingin Bruce Wayne yang sudah jadi ciri khas.
West resmi menjadi pemeran Batman ketiga setelah Lewis G Wilson (Batman 1943) dan Robert Lowrey (Batman and Robin 1949). Sinetron yang dilakoninya pun jadi program unggulan stasiun televisi CBS. Saking populernya, ia bertahan sampai 3 tahun, sebuah pencapaian besar di Hollywood pada masanya.
Tak hanya itu, pada 1966 pula, Batman juga dirilis dalam bentuk film, mengikuti kesuksesan sinetronnya. Nama Adam West makin berjaya. Ia sempat ditawari Cubby Broccoli untuk memerankan James Bond dalam Diamonds Are Forever yang kemudian diperankan oleh Sean Connery. Tapi West menolak karena menurutnya, seperti yang ia tulis di biografinya, karakter Bond cuma cocok diperankan oleh orang Inggris.
Selepas jadi Batman, West terus mengeluarkan sejumlah film lain yang tenar di Hollywood, semisal: The Girl Who Knew Too Much (1969), The Marriage of a Young Stockbroker (1971), Curse of the Moon Child (1972), Hell River (1974), The Specialist (1975), Hooper (1978) dan lainnya.
Tapi siapa sangka, karakternya sebagai Bruce Wayne-lah yang paling lekat pada West. Dalam 62 tahun kariernya, paling tidak ada 10 film, sinetron, animasi, dan video games yang dibintangi West sebagai Bruce Wayne. Jumlah ini belum termasuk sumbangsihnya di film-film Batman lain saat ia tak berperan sebagai Bruce Wayne. Bahkan pada 2017 ini, West masih mengisi suara Bruce Wayne dalam Batman vs. Two-Face. Hal ini menempatkan West sebagai aktor Batman yang paling sering memerankan Batman. Di antara Lewis G. Wilson hingga Ben Affleck, aktor terakhir yang pernah memerankan Batman, West adalah rajanya.
Bob Kane, penulis komik yang menciptakan karakter Batman pertama kali, bahkan pernah menulis “Untuk Adam, yang menghembuskan kehidupan pada kreasi pena dan tintaku,” di pembuka salah satu karyanya. Ucapan itu dinilai sebagai prestasi tertinggi West yang bukan cuma melegenda sebagai aktor senior di Hollywood, tapi juga sebagai aktor yang menghidupkan Batman.
Tak hanya itu, pada 1985, dalam acara ulang tahunnya ke-50, DC Comic menobatkan Adam West jadi salah satu nama “Lima Puluh Orang yang Membuat DC Hebat”.
Namun, rekor West sebagai aktor Batman harus terhenti di tahun ini. Setelah pertarungan singkatnya dengan leukemia, West wafat pada usia 88 tahun, 9 Juni 2017. Ia dikenang sebagai aktor senior sekaligus satu dari sedikit legenda di Hollywood yang bisa mempertahankan kariernya sebagai penghibur.
Burt Ward, kawan West yang dulu memerankan Robin dalam sinetron mereka, mengaku kehilangan sekali. “Ini adalah kehilangan teman seumur hidup yang mendalam,” kata Ward. Sebagaimana seluruh penggemar Batman West, Ward juga merasa, “Aku akan selalu merindukannya.”
Penulis: Aulia Adam
Editor: Maulida Sri Handayani