tirto.id - Mantan manajer Manchester United Louis van Gaal mengomentari gaya permainan The Red Devils di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer. Menurutnya, tidak ada yang berubah dari era Jose Mourinho ke Solskjaer, kecuali soal kemenangan.
"Pelatih setelah saya [Mourinho] mengubah taktik jadi parkir bus dan memainkan serangan balik. Sekarang ada pelatih lain yang memakai [taktik] parkir bus dan bermain serangan balik. Perbedaan utama antara Mourinho dan Solskjaer adalah, Solskjaer meraih kemenangan," kata van Gaal kepada BBC Sport pada Selasa (26/3/2019).
Solskjaer mampu membawa Manchester United lolos ke babak 8 besar Liga Champions 2018/2019. Selain itu, sang manajer interim juga membuat kubu Old Trafford masuk lima besar klasemen Liga Inggris. Persentase kemenangannya sangat tinggi, mencapai 73,7 persen.
Dalam 19 laga Manchester United di bawah Solskjaer, The Red Devils tercatat meraih 14 kemenangan, 2 seri, dan 3 kekalahan. Namun, bagi van Gaal, kemenangan tidak dapat menutupi gaya permainan Solskjaer yang bukan menyerang, seperti Alex Ferguson dan dirinya.
"Tetapi cara Manchester United bermain sekarang bukanlah cara Ferguson bermain. Ini adalah sepak bola defensif dan menyerang balik. Jika Anda menyukainya, [maka] Anda menyukainya. Jika Anda berpikir [gaya] itu lebih menarik daripada serangan membosankan saya, oke. Tapi itu bukan kebenaran saya," tambah van Gaal.
Selain itu, van Gaal juga menilai bahwa keberhasilan Solskjaer di Liga Champions tahun ini tentu tidak lepas dari sistem pertahanan parkir bus yang diterapkan oleh pelatih sebelumnya yakni, Jose Mourinho.
"Tetapi mereka juga dapat memenangkan Liga Champions karena mereka memainkan sistem pertahanan dan sangat sulit untuk mengalahkan mereka, yang suka atau tidak, adalah hasil kerja Mourinho," papar sosok yang pernah menjadi pelatih Barcelona.
Pelatih berusia 67 tahun itu, juga mengomentari kebijakan Solskjaer dalam memainkan pemain muda di Manchester United. Van Gaal itu juga menilai bahwa Solskjaer sama seperti Mourinho, keduanya jarang memberikan kesempatan kepada pemain muda.
"Banyak pelatih, seperti Mourinho, tidak pernah memberi kesempatan kepada pemain muda. Ya, lima menit. Solskjaer, 10 menit. Itu bukan kesempatan. Kesempatan [yang sebenarnya] adalah [satu] pertandingan penuh," pungkasnya.
Penulis: Fabrieka Pambudi
Editor: Fitra Firdaus