Menuju konten utama

USF Ajak Masyarakat Wujudkan Kota Inklusif dan Tangguh

Urban Social Forum (USF) mengajak aktivis dan masyarakat untuk mewujudkan kota yang tangguh serta memastikan seluruh warga hidup sejahtera, kota harus lebih inklusif dan merespon pemenuhan kebutuhan, terutama untuk komunitas-komunitas paling rentan.

USF Ajak Masyarakat Wujudkan Kota Inklusif dan Tangguh
Yu Sing, pemilik studio Akanoma sedang menyampaikan materi gotong royong menuju kota yang inklusif dan tangguh dalam Urban Social Forum (USF) di SMA Negeri 1 Semarang, Sabtu (3/12). [Tirto/Aya]

tirto.id - Urban Social Forum (USF) mengajak aktivis dan masyarakat untuk mewujudkan kota yang tangguh serta memastikan seluruh warga hidup sejahtera, kota harus lebih inklusif dan merespon pemenuhan kebutuhan, terutama untuk komunitas-komunitas paling rentan.

Lapisan masyarakat yang seringkali tersingkirkan dari diskursus tentang pembangunan, termasuk perempuan, anak muda, lansia dan penyandang disabilitas, dan kaum miskin kota.

Forum USB meyakini bahwa keterbukaan terhadap informasi dan kolaborasi sesama elemen masyarakat adalah kunci menuju ruang inklusif, terbuka dan demokratis bagi semua orang yang berdiskusi, berbaur, dan membangun ulang gagasan dan visi tentang kota idaman dan visi untuk perubahan.

“Salah satu prasyarat untuk mewujudkan kota yang inklusif dan tangguh adalah memfasilitasi partisipasi masyarakat dan memastikan keikutsertaan mereka yang paling rentan dalam perencanaan. Melalui proses tersebut kota senantiasa dapat memperhatikan keberadaan infrastruktur, kebijakan, dan norma sosial yang mendukung aksesibilitas, mobilitas, dan penerimaan mereka (golongan marjinal) sebagai warga kota sepenuhnya.” kata Risnawati Utami, Direktur Eksekutif Ohana (Organisasi Handicap Nusantara), Aktivis Hak Asasi Manusia, dalam pers rilisnya yang diterima tirto.id, Selasa, (29/11/2016)

“USF senantiasa menyediakan ruang terbuka untuk para aktivis dan masyarakat untuk saling belajar satu sama lain, untuk berdiskusi, dan bertukar pengalaman, serta menjalin persahabatan yang akan memulai kolaborasi dan hasil. Pertemuan

satu hari ini adalah awal dari kerja bersama antar para aktivis dari seluruh Indonesia dan dunia,” imbuh Ahmad Rifai, Pendiri dan Direktur Eksekutif Yayasan Kota Kita, penyelenggara utama USF.

Berbagai panel USF akan mendiskusikan isu-isu perkotaan dan solusi dari segenap warga kota, bersama aktivis sosial, akademisi, pemerintah kota, anak muda, praktisi, komunitas kreatif, dan warga kota. Kolaborasi ini akan mendorong terwujudnya lingkungan kota yang ramah terhadap semua kelompok (inklusif) dan saling menolong.

Baca juga artikel terkait URBAN SOCIAL FORUM atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh

Artikel Terkait