Menuju konten utama

Usai Dilantik, Dirjen Migas Tutuka Ariadji Diberi PR Kurangi Impor

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif resmi melantik Tutuka Ariadji selaku Direktur Jenderal Migas.

Usai Dilantik, Dirjen Migas Tutuka Ariadji Diberi PR Kurangi Impor
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan pendapat akhir pemerintah dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/5/2020). ANTARA FOTO/Didik Setiawan.

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif resmi melantik Tutuka Ariadji selaku Direktur Jenderal Migas. Tutuka menggantikan Sekretaris Jenderal ESDM Ego Syahrial yang sempat menjabat sebagai Plt. Dirjen Migas.

Tutuka merupakan Guru Besar Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebagai akademisi, Tutuka bukan orang baru di lingkungan kementerian. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Pemantauan Peningkatan Produksi Migas-Kementerian ESDM pada 2011-2012.

“Kita harus mengupayakan pengurangan impor BBM dan LPG untuk meringankan beban devisa negara dengan mendorong mempercepat pembangunan infrastruktur kilang,” ucap Arifin dalam acara pelantikan virtual Eselon I, Jumat (6/11/2020).

Arifin mengatakan ada banyak tugas akan diemban oleh Dirjen Migas baru terutama untuk mencapai target produksi minyak siap jual (lifting) 1 juta barel per hari. Antara lain Dirjen Migas perlu memikirkan strategi mempertahankan tingkat produksi eksisting yang tinggi, transformasi sumber daya atau produksi EOR dan melakukan eksplorasi secara masif untuk penemuan baru.

Belum lagi ada PR besar pembangunan kilang dan petrokimia dan melaksanakan kebijakan penyesuaian harga gas. Hal ini dalam rangka mengurangi impor migas.

Selain Tutuka, Kementerian ESDM juga melantik Dadan Kusdiana sebagai Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE). Dadan yang sebelumnya adalah Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral menggantikan F.X. Sutijastoto yang pensiun dari jabatannya.

Sayangnya, latar belakang sosok di jabatan baru Dirjen EBTKE ternyata juga merupakan Komisaris ANTAM yang merupakan perusahaan tambang plat merah terutama batu bara dan mineral lainnya. Dadan ditunjuk menjadi komisaris sejak April 2019 saat masih menjadi Kepala Litbang hingga saat ini.

Arifin pun memberi PR khusus bagi Dadan untuk meningkatkan EBT dalam bauran energi sampai 23 persen per 2025.

“Saat ini realisasinya masih di bawah 10 persen,” ucap Arifin.

Ia bilang ada banyak hal yang bisa dilakukan mulai dari pengembangan pembangkit panas bumi, air, bio energi, bayu (angin), dan surya. Ia juga meminta rancangan peraturan pemerintah tentang harga listrik EBT dipercepat sehingga menjadi daya tarik investor.

Baca juga artikel terkait DIRJEN MIGAS atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri