tirto.id - PT PLN (Persero) mengumumkan jumlah terbaru korban tsunami di Selat Sunda yang merupakan para peserta acara family gathering PLN di Pantai Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Banyak dari peserta acara yang digelar Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat tersebut menjadi korban tsunami pada Sabtu malam kemarin.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka menyatakan proses evakuasi jenazah peserta acara itu ke sejumlah rumah sakit di Jakarta dan rumah duka masih terus berlangsung pada Minggu malam.
“Sebanyak 36 ambulans dikerahkan dalam upaya tersebut, PLN juga menambah personel untuk membantu proses evakuasi dan pendataan dilapangan,” kata Made dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tirto pada Minggu malam (23/12/2018).
Menurut Made, berdasar data per Pukul 19.00 WIB, Minggu malam, 35 peserta family gathering PLN di Pantai Tanjung Lesung dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah pegawai PLN dan keluarganya.
Selain itu, 156 orang peserta acara tersebut tercatat mengalami luka berat. Sembilan orang lainnya sudah terdata namun belum ditemukan atau tidak bisa dihubungi.
“Total keseluruhan peserta [acara] family gathering [PLN] sebanyak 200 orang (PLN dan Keluarga),” kata Made di keterangan tertulisnya.
Dia mengimbuhkan upaya perbaikan instalasi kelistrikan yang terdampak tsunami di Selat Sunda terus dilakukan.
“Saat ini sebanyak 146 gardu [listrik] telah berhasil dinyalakan, dan 102 gardu masih padam serta 41 tiang rusak akibat terjangan banjir,” kata Made.
Untuk mempermudah koordinasi penanganan dampak tsunami, PLN juga telah membentuk posko di UIT JBB Gandul, PLTU Labuan dan UPT Cilegon.
Editor: Addi M Idhom