tirto.id - Kasus Corona di dunia masih terus dilaporkan hingga hari ini, baik kasus positif, kasus kematian, kasus sembuh, dan kasus aktif yang tersisa.
Dilansir Worldometers, Jumat, 10 Juni 2022, hingga pukul 10.21 WIB, total kasus positif COVID-19 secara global mencapai 538.734.025.
Dari jumlah tersebut, yang dinyatakan meninggal dunia adalah 6.328.176 orang, dan yang berhasil sembuh 511.919.526 atau jika dibulatkan menjadi 512 juta.
Sedangkan kasus aktif yang tersisa hingga saat ini adalah 20.486.323, di mana 36.716 orang berada dalam kondisi yang serius atau kritis.
Berikut sepuluh negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia pada hari ini:
1. Amerika Serikat
Kasus positif: 87.114.740
Kasus kematian: 1.035.320
Kasus kesembuhan: 82.935.242
Kasus aktif: 3.144.178
2. India
Kasus positif: 43.207.265
Kasus kematian: 524.723
Kasus kesembuhan: 42.640.301
Kasus aktif: 42.241
3. Brasil
Kasus positif: 31.360.850
Kasus kematian: 667.849
Kasus kesembuhan: 30.158.256
Kasus aktif: 534.745
4. Prancis
Kasus positif: 29.753.370
Kasus kematian: 148.710
Kasus kesembuhan: 29.166.768
Kasus aktif: 437.892
5. Jerman
Kasus positif: 26.727.874
Kasus kematian: 140.009
Kasus kesembuhan: 25.850.400
Kasus aktif: 737.465
6. Inggris
Kasus positif: 22.373.146
Kasus kematian: 179.165
Kasus kesembuhan: 22.013.846
Kasus aktif: 180.135
7. Rusia
Kasus positif: 18.365.879
Kasus kematian: 379.813
Kasus kesembuhan: 17.781.922
Kasus aktif: 204.144
8. Korea Selatan
Kasus positif: 18.209.650
Kasus kematian: 24.341
Kasus kesembuhan: 17.943.349
Kasus aktif: 241.960
9. Italia
Kasus positif: 17.589.595
Kasus kematian: 167.253
Kasus kesembuhan: 16.797.125
Kasus aktif: 625.217
10. Turki
Kasus positif: 15.072.747
Kasus kematian: 98.965
Kasus kesembuhan: 14.971.256
Kasus aktif: 2.526
Industri perjalanan Desak Gedung Putih Akhiri Syarat Uji COVID-19 untuk Pelancong Luar Negeri
Industri perjalanan dan perhotelan di Amerika Serikat (AS) mendesak pemerintahan Biden untuk membatalkan persyaratan penunjukan tes Covid-19 negatif sebelum keberangkatan untuk wisatawan yang melakukan perjalanan ke AS.
Alasannya, karena aturan itu mengecilkan hati pengunjung dan merugikan industri pariwisata negara itu.
Dorongan itu muncul setelah Inggris, Italia, Yunani, dan lainnya mencabut persyaratan serupa saat pembatasan pandemi mereda di seluruh dunia.
Di AS, pejabat kesehatan masih mewajibkan pelancong yang terbang ke negara itu untuk memberikan bukti tes COVID-19 yang negatif, terlepas dari status vaksinasi atau kewarganegaraan mereka.
Orang-orang juga dapat menunjukkan bukti bahwa mereka telah sembuh dari Covid. Negara-negara lain termasuk Korea Selatan dan Jepang juga mewajibkan para pelancong untuk menunjukkan hasil tes Covid yang negatif.
“Memerlukan pengujian pra-keberangkatan menciptakan ketidakpastian bagi para pelancong, satu lagi rintangan yang dapat membuat mereka memilih tujuan dengan lebih sedikit gesekan,” kata CEO Marriott Tony Capuano dalam sebuah pernyataan seperti dilansir CNBC, Jumat (10/6/2022).
“AS akan ketinggalan jika kita tidak menghilangkan hambatan yang tidak perlu itu,” tambah Capuano.
Hampir 40 walikota AS termasuk dari San Francisco dan Miami juga mengirim surat minggu ini kepada Dr. Ashish Jha, koordinator Covid-19 Gedung Putih, mendesaknya untuk mencabut persyaratan tersebut.
Surat itu mengatakan kota-kota Amerika masih berjuang untuk mendapatkan kembali pengunjung internasional.
Eksekutif industri perjalanan juga bertemu dengan Jha minggu lalu, tetapi mengatakan mereka tidak mendapatkan garis waktu kapan persyaratan itu akan berakhir.
“Mereka tidak dapat menyebutkan kapan tes pra-keberangkatan akan dicabut,” ucap Tori Barnes, presiden Asosiasi Perjalanan A.S.
Glenn Fogel, CEO dari operator perjalanan online terbesar di dunia, Booking Holdings, mengatakan persyaratan tes mendorong orang untuk mengunjungi negara lain. Dalam kasus lain, dia mencatat orang hanya mencari jalan keluar dari persyaratan.
"Kami juga melihat contoh orang yang menghindari pembatasan dengan terbang ke Kanada atau Meksiko dan mengemudi melintasi perbatasan," kata Fogel dalam sebuah pernyataan.
Keith Barr, CEO InterContinental Hotels Group, menyatakan frustrasi dengan persyaratan pengujian negara itu pada “Closing Bell”.
“Ini tidak sejalan dengan seluruh dunia,” katanya.
Update COVID-19 Indonesia
Indonesia masih menempati urutan ke-19 di dunia dengan kasus Corona terbanyak dengan catatan total ada 6.058.736 kasus positif COVID-19.
Hingga Kamis sore kemarin, 9 Juni 2022, laporan Satgas COVDI-19 menyebutkan, jumlah itu diperoleh setelah ada tambahan 556 kasus baru harian dalam waktu 24 jam terakhir.
Angka kematian bertambah 7 orang, yang membuat total ada 156.635 orang meninggal dunia secara kumulatif.
Pada perkembangan pasien sembuh mengalami penambahan 410 orang, sehingga hingga kini tercatat 5.898.040 orang sembuh dari wabah SARS-CoV-2 di Tanah Air, serta tersisa 4.061 kasus aktif dari seluruh wilayah di Indonesia.
Editor: Iswara N Raditya