tirto.id - Sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Papua mengalami bencana alam, mulai dari banjir, tanah longsor sampai air laut pasang (rob). Hal itu disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua hari ini, Senin, 10 Januar 2022.
Kepala BPBD Papua William Manderi mengatakan, ada laporan beberapa daerah mengalami bencana, tetapi belum ada yang tertulisnya. Alhasil, sampai saat ini, BPBD Papua masih menunggu informasi secara terperinci.
Menurut dia, daerah yang terjadi bencana adalah Kabupaten Waropen, Yapen, Biak, dan Kabupaten Nabire.
"Kami masih menunggu laporan tertulis karena baru Kota dan Kabupaten Jayapura yang melaporkannya," kata Manderi seperti disiarkan Antara, Senin (10/1/2022).
Namun demikian, Manderi menegaskan, sejak hari Sabtu, 8 Januari, BPBD Papua sudah membuka dapur umum untuk membantu warga yang tertimpa bencana di Kota Jayapura.
Setiap harinya, kata dia, BPBD juga menyiapkan sekitar 600 nasi bungkus yang disalurkan ke warga yang terdampak.
Pada Minggu, 9 Januari dilaporkan, ratusan rumah warga di Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, Papua, terendam banjir setinggi satu meter. Banjir itu disebabkan karena meluapnya Kali Grime dan Kali Aso yang melintasi kawasan tersebut.
Aparat kampung bersama TNI-Polri dan relawan bergerak cepat membangun dapur umum dan posko kesehatan darurat.
Jumlah Korban Bencana di Papua
Ketua Tanggap Darurat Bencana Alam Kota Jayapura, Rustan Saru mengatakan, ada sekitar 7.005 warga yang terdampak banjir dan tanah longsor.
Ia menyebutkan, 12 orang di antaranya tertimbun longsor, 7 orang meninggal dunia, 5 orang lainnya mengalami luka-luka dan empat orang dirawat di rumah sakit.
Kendati demikian, air sudah mulai surut dan beberapa kawasan sedang dibersihkan yang terdampak, ungkap Rustan Saru yang juga Wakil Wali Kota Jayapura.
Terkait dengan bencana itu, Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano (BTM) telah meminta warga yang bermukim di sekitar lereng gunung agar mengungsi sementara di malam hari. Pesan itu sudah ia sampaikan kepada lurah ketika berkunjung ke lokasi banjir dan longsor.
"Mungkin wanita, anak-anak dan orang tua bila malam hari untuk sementara waktu diungsikan ke rumah kerabat, sedang lelaki dewasa menjaga rumah dan harus waspada," kata BTM kepada Antaradi Jayapura.
Bersama BPBD Kota Jayapura, BTM mengaku telah menyebarkan pamflet terkait peringatan kebencanaan seperti longsor, tetapi belum semua lokasi yang disebar.
Kepada masyarakat, ia juga meminta untuk sering-sering melihat laporan BMKG terkait kebencanaan. Sebab, berdasarkan hasil rapat Sabtu malam, curah hujan diprediksi terjadi sampai awal bulan Maret mendatang.
Bahkan diprediksi intensitas curah hujan di bulan Februari lebih tinggi dibanding saat ini sehingga masyarakat diminta untuk benar-benar waspada.
Editor: Iswara N Raditya