Menuju konten utama

Untuk Kesekian Kali, Anies Kampanyekan Tolak Reklamasi

Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali mengkampanyekan menolak reklamasi Jakarta. Kata Anies, proyek itu merugikan nelayan.

Untuk Kesekian Kali, Anies Kampanyekan Tolak Reklamasi
Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan melakukan kampanye di kawasan Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Selasa (7/2). Tirto.id/Denny Aprianto

tirto.id - Berpidato di hadapan para nelayan di Cilincing, Jakarta, Rabu (8/2/2017), calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan keadilan bagi para nelayan harus ditegakkan. Caranya dengan menolak rencana reklamasi di Teluk Jakarta.

"Semua nelayan yang ada di sini, kita mengirimkan pesan kepada seluruh Indonesia, kita ingin ada keadilan di Jakarta," kata Anies seperti dilansir Antara.

Bagi pasangan Sandiaga Uno ini, proyek reklamasi hanya menguntungkan segelintir pihak dan lebih banyak merugikan banyak pihak terutama rakyat kecil, termasuk nelayan. Alasannya, kata Anies, proyek reklamasi hanya akan mengganggu mata pencahariannya dan merusak lingkungan.

"Agar nelayan sejahtera dan lingkungan terjaga, kita tegaskan untuk kesekian kali untuk menolak reklamasi. Bukan hanya menolak reklamasi, tetapi kita juga perlu mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang menolak reklamasi," tuturnya.

Kampanye Anies untuk menolak reklamasi Jakarta tak ini sekali ini saja. Awal bulan lalu Tim pemenangan pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, menilai kegiatan sosialisasi PT Muara Wisesa Samudra kepada masyarakat tentang reklamasi Pulau G adalah upaya memaksakan ambisi pengembang agar proyek tersebut bisa dilanjutkan.

Dalam pernyataan tertulis mereka, tim pemenangan Anies-Sandi menilai AMDAL (analisis dampak lingkungan) yang diajukan PT Muara Wisesa Samudra tidak sesuai dengan kajian lingkungan hidup strategis yang dilakukan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), termasuk juga pasir yang digunakan untuk menimbun laut.

Selain itu, pembangunan Pulau G telah resmi dihentikan melalui sanksi KLHK dan moratorium dari pemerintah karena merugikan kehidupan nelayan dan merusak ekosistem di Teluk Jakarta. Selain itu, pembangunan proyek tersebut mengganggu operasional PLTU Muara Karang dan memperparah banjir rob.

Tim sukses Anies-Sandiaga juga menyayangkan tindakan Pemprov DKI Jakarta yang memfasilitasi sosialisasi karena dianggap bertentangan dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang reklamasi diatur pengembang.

Sosialisasi tersebut menunjukkan bahwa PT Muara Wisesa Samudra sebagai pengembang dan Pemprov DKI sebagai fasilitator tidak patuh kepada pemerintah pusat.

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.

Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN; Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai NasDem dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS.

Baca juga artikel terkait ANIES-SANDIAGA atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH