Menuju konten utama

Umat Islam Maafkan Ahok, tapi Proses Hukum Harus Berlanjut

Permintaan maaf Ahok diterima oleh peserta aksi 4 November 2016, tapi proses hukum Gubernur DKI Jakarta petahana terkait dugaan penistaan agama itu harus tetap dilanjutkan.

Umat Islam Maafkan Ahok, tapi Proses Hukum Harus Berlanjut
Massa memadati kawasan Masjid Istiqlal jelang pelaksanaan aksi 4 November 2016 di Jakarta, Jumat (4/11). [Tirto/Dieqy]

tirto.id - Tirto.id - Ucapan Ahok yang dianggap menistakan agama Islam membuat sejumlah umat Islam menjadi marah. Kemarahan itu diluapkan lewat aksi 4 November di Jakarta. Sejumlah warga yang ikut aksi sebenarnya sudah memaafkan Ahok terkait kejadian tersebut. Apalagi Ahok sendiri sudah meminta maaf.

Hal tersebut diungkapkan Lala (40) warga Petukangan, Jakarta Pusat yang datang bersama suaminya, Dudi Efendi (45) untuk mengikuti aksi di sekitar patung kuda Arjuna Wijaya. Lala mengungkapkan, memaafkan adalah kewajiban umat islam. Apalagi jika yang bersalah sudah meminta maaf.

"Kalau ada yang minta maaf memang harus diterima. Karena itu saya pribadi sudah memaafkan pak Ahok," kata Lala pada Tirto.id.

Meski demikian Lala menganggap masalah maaf dan hukum adalah dua hal yang berbeda. Meski dia yakin semua umat Islam sudah memaafkan Ahok, namun proses hukum tetap harus berjalan. "Harus dihukum juga, supaya ke depan tidak ada kasus seperti ini lagi," ujar Lala.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Antono (37), warga Bekasi yang turut datang ikut aksi 4 November. Antono mengaku secara pribadi sudah memaafkan Ahok. Menurutnya itu membuktikan bahwa umat Islam adalah umat pemaaf.

Meski begitu, karena Indonesia adalah negara hukum, maka jika ada yang melanggar hukum tetap harus diproses. "Maafin sih maafin, tapi kan hukum tetap harus ditegakan," katanya singkat.

Baik Lala dan Antono keduanya mengaku ikut aksi 4 november sebagai solidaritas mereka terhadap sesama Muslim. Lala sendiri merasa terpanggil ikut aksi setelah membaca banyak postingan di media sosial. "Saya dulu aktivis. Tapi setelah berkeluarga tidak pernah ikut aksi seperti ini lagi, sekarang ini karena saya merasa terpanggil," ujar ibu tiga anak ini.

Antono pun merasakan hal serupa. Sejumlah postingan di medsos yang membuatnya mau datang ke aksi ini. "Kalau nggak ada medsos saya nggak tahu kalau ada aksi, dan mungkin gak ikut aksi," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait DEMO 4 NOVEMBER atau tulisan lainnya dari Mawa Kresna

tirto.id - Politik
Reporter: Mawa Kresna
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Iswara N Raditya