tirto.id - Konfederasi Sepak Bola Eropa atau UEFA memberikan deadline untuk bursa transfer pemain musim panas hingga 5 Oktober 2020. Pasalnya, sehari berikutnya merupakan batasan waktu terakhir pendaftaran pemain untuk kompetisi antarklub Eropa.
"Batas waktu bagi pendaftaran pemain yang tampil dalam fase grup kompetisi antarklub UEFA 2020/2021 telah ditetapkan pada 6 Oktober 2020," tulis pernyataan UEFA, dikutip laman resmi, Kamis (18/6/2020).
"Komite Eksekutif UEFA meminta kepada seluruh asosiasi anggota untuk menyesuaikan jadwal tersebut pada bursa transfer musim panas mendatang yang ditetapkan pada 5 Oktober 2020," tambah UEFA.
Agenda sepak bola di Eropa ikut terdampak pandemi COVID-19 yang salah satunya berimbas terhadap jadwal kompetisi dan bursa transfer pemain musim panas.
Saat ini, beberapa liga sudah dilanjutkan lagi, seperti Bundesliga Jerman, La Liga Spanyol, serta Premier League Inggris. Serie A Italia baru akan bergulir kembali pada 21 Juni mendatang.
Sebelumnya, dampak pandemi juga mengakibatkan beberapa liga terpaksa dihentikan lebih dini, seperti Ligue 1 Perancis dan Eredivisie Belanda.
Di sisi lain, UEFA masih memiliki tanggungan dua hanjatan yang belum selesai, yakni Liga Champions 2019/2020 serta Liga Europa 2019/2020. Rencananya, mereka kembali menggeber dua ajang ini pada Agustus dengan format yang diubah.
Demi memberikan kesempatan kepada seluruh anggota untuk menyelesaikan kompetisi domestik serta menggelar dua ajang antarklub Eropa, UEFA juga sudah memutuskan untuk memundurkan jadwal EURO 2020 selama satu tahun.
Artinya, dengan situasi tersebut, konfederasi pimpinan Aleksander Ceferin itu kini memberikan kesempatan untuk melonggarkan masa bursa transfer pemain hingga batasan akhir pada 5 Oktober 2020.
Setidaknya, ada waktu sekitar tiga bulan lagi bagi masing-masing klub untuk melakukan perburuan pemain yang diinginkan demi memperkuat komposisi sebagai persiapan menuju kompetisi musim depan.
Aturan Baru Financial Fair Play
UEFA menyebutkan terdapat beberapa aturan darurat yang baru terkait Financial Fair Play (FFP). Dilansir AS, hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan dampak buruk dari krisis COVID-19 terhadap stabilitas ekonomi dalam dunia olahraga.
Di antara poin yang paling penting adalah UEFA kini memberikan kesempatan yang lebih fleksibel untuk seluruh klub terkait masalah kewajiban gaji pemain serta urusan transfer dengan catatan tepat waktu.
Selain itu, menyesuaikan perhitungan untuk kekurangan pendapatan yang dilaporkan pada tahun 2020 dan 2021 demi melindungi sistem dari potensi pelanggaran.
Aturan yang baru itu dianggap sesuai dengan komitmen awal terkait Financial Fair Play. Meskipun begitu, UEFA juga masih perlu memastikan bahwa klub-klub akan mematuhi aturan gaji pemain dan proses transfer yang sesuai dengan waktunya.
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya