Menuju konten utama

Triawan Munaf: Ekonomi Kreatif Berinovasi 24 Jam

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Berkraf) Triawan Munaf menggambarkan kerasnya persaingan para aktor dalam industri kreatif untuk terus memacu performa mereka secara tak kasat mata dalam berinovasi dengan menyatakan bahwa pertempuran "soft power" di arena ekonomi kreatif itu berlangsung terus menerus selama 24 jam.

Triawan Munaf: Ekonomi Kreatif Berinovasi 24 Jam
Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. Tirto/Danna C.

tirto.id - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Berkraf) Triawan Munaf menggambarkan kerasnya persaingan para aktor dalam industri kreatif untuk terus memacu performa mereka secara tak kasat mata dalam berinovasi dengan menyatakan bahwa pertempuran "soft power" di arena ekonomi kreatif itu berlangsung terus menerus selama 24 jam.

"Misalnya Gojek dan Uber selalu perbarui apps mereka karena nanti dihajar sama yang lain [kalau tidak ada pembaruan]," kata Triawan dalam preview Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) di Balai Kota Jakarta, Rabu.

Ayah dari penyanyi Sherina itu menganalogikan ekonomi kreatif seperti sumur yang dalamnya tak berujung dan harus menjadi andalan Indonesia untuk "bertempur" dengan negara lain. "Sumber daya yang tidak habis-habis," kata dia.

Sementara itu hari ini, Rabu, (13/4/2016), perusahaan transportasi berbasis aplikasi mobile Uber meluncurkan layanan barunya UberMotor di Indonesia, tepatnya di Jakarta. UberMotor adalah layanan transportasi menggunakan sepeda motor seperti layaknya Go-Jek maupun GrabBike.

Terkait peluncuran layanan tersebut, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan bahwa ia tidak mempermasalahkannya. Namun, secara pribadi Jonan tidak menyetujui apabila sepeda motor dijadikan angkutan umum karena tingkat risiko yang tinggi bagi keselamatan penumpang dan pengemudi.

"Secara pribadi, saya tidak setuju karena angka kecelakaan transportasi berbasis jalan raya 80-90 persen melibatkan kendaraan roda dua," katanya, sembari menambahkan bahwa ia bersikeras tidak akan merevisi peraturan untuk sepeda motor agar menjadi angkutan umum.

Sementara itu, Berkraf sendiri menyebut bahwa mereka saat ini akan fokus menangani lima subsektor industri kreatif yang mencakup pelaku usaha yang masih berada pada tahap awal atau start up.

"Kita punya inisiatif untuk membentuk Bekraf Start Up, akan ada lima subsektor yang difokuskan itu untuk start up," kata Deputi Bidang Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Santosa Sungkari beberapa waktu lalu.

Hari menambahkan, lima subsektor dari 16 subsektor industri kreatif yang akan fokus ditangani oleh Bekraf adalah subsektor aplikasi, game, animasi, fashion, dan desain. Meskipun Bekraf berfokus pada lima sektor tersebut namun bukan berarti sektor lain akan ditinggalkan.

"Untuk subsektor lain juga ada programnya, seperti dana ekonomi kreatif, pendaftaran HKI gratis untuk semua subsektor asal memiliki produk dan di bidang ekonomi kreatif. Kita tidak melakukan pendaftaran di luar itu," kata Hari. (ANT)

Baca juga artikel terkait APLIKASI TRANSPORTASI ONLINE atau tulisan lainnya

tirto.id - Bisnis
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara