tirto.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Aceh mencatat jumlah pelaku pasar modal meningkat menjadi 3.200 orang pada Maret 2016 dari 2.784 orang pada 2015, dengan keseluruhan transaksi di bursa efek Aceh per hari mencapai Rp 5 miliar-Rp 6 miliar.
"Secara keseluruhan transaksi di Bursa Efek Indonesia [BEI] per hari Rp 5-Rp 6 triliun, untuk Aceh per hari capai Rp 5 miliar. Kalau dibilang kecil ya masih kecil, tapi itu tantangan kita meningkatkan literasi masyarakat Aceh tentang pasar modal Indonesia," sebut Thasrif Murhadi Kepala Kantor BEI Aceh di Meulaboh, Kamis, (24/3/2016).
Pernyataan tersebut disampaikan usai sosialisasi pengenalan, pelayanan konsumen dan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan pengenalan industri pasar modal di aula Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Barat yang dihadiri pelaku usaha dan perbankan.
Thasrif menjelaskan, pihaknya lebih mendorong pelaku pasar modal berinvestasi di saham karena bersifat kepemilikan, sehingga diharapkan masyarakat Aceh menjadi pemilik perusahaan-perusahaan prospek di Indonesia.
"Kita lebih mendorong ke saham karena kepemilikan, jadi diharapapkan masyarakat aceh menjadi pemilik perusahaan prospek di Indonesia, jadi dengan pasar modal ini bisa pemerataan pemilik perusahaan," jelasnya.
Saat ini, pemerintah juga terus mendorong masyarakat Indonesia untuk berinvestasi dengan cara jual beli saham di BEI. Cara pemerintah melakukan pendekatan saat ini menurutnya dengan cara meluncurkan program “Yuk Nabung Saham”.
Kata Thasrif, program tersebut sebagai edukasi pada masyarakat untuk menjadi investor saham sehingga bisa merasakan keuntungan melalui kepemilikan aset yang terus bertumbuh. (ANT)