Menuju konten utama

Tito: Kelompok Santoso Melemah, Tapi Medan Operasi Sangat Be

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Tito Karnavian mengungkapkan optimismenya terkait kondisi kelompok Santoso yang kini telah melemah akibat menghadapi Operasi Tinombala 2016. Di sisi lain, Tito mengakui bahwa beratnya medan di wilayah operasi menyebabkan kelompok ini belum berhasil diringkus.

Tito: Kelompok Santoso Melemah, Tapi Medan Operasi Sangat Be
Tito Karnavian, saat masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya (kanan), menyampaikan keterangan pers terkait peristiwa terorisme di Ibukota disaksikan Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/1). ANTARA FOTO/Andika Wahyu

tirto.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian mengungkapkan optimismenya terkait kondisi kelompok Santoso yang kini telah melemah akibat menghadapi Operasi Tinombala 2016. Di sisi lain, Tito mengakui bahwa beratnya medan di wilayah operasi menyebabkan kelompok ini belum berhasil diringkus.

"Saya baru pagi ini kembali dari sana. Setelah berdiskusi dengan para komandan di lapangan, saya kira ini tinggal menunggu waktu saja karena posisi mereka sudah terdesak, logistik mau habis, senjatanya juga kurang lebih tinggal enam saja," ujar Tito saat ditemui dalam kegiatan pelantikan pejabat Kemenpan-RB di Jakarta, Senin, (4/4/2016).

Di sisi lain, Tito mengungkapkan bahwa beratnya medan yang harus ditempuh oleh personel pemburu menyebabkan kondisi pencarian ini bagaikan “mencari jarum dalam tumpukan jerami”.

Dia menuturkan, operasi pengejaran tersebut akan berlangsung hingga bulan Mei 2016. Namun dia belum bisa memastikan kapan Santoso dan anggotanya bisa tertangkap.

"Usaha manusia kan hanya 20 sampai 30 persen, sisanya hanya Tuhan yang tahu. Kita berdoa semoga ini cepat selesai, supaya ancaman kekerasan yang ada di situ tidak terjadi lagi," tutur Tito.

Tito menyampaikan informasi yang diperolehnya bahwa saat ini diketahui jumlah kelompok Santoso yang masih bertahan telah menyusut menjadi sekitar 29 orang dari yang awalnya berjumlah 41 orang.

"Nah, 29 orang ini pun juga terpecah karena ada kontak tembak kemarin. Tapi mereka masih di sekitar wilayah Poso dan Napu," tukas mantan Kapolda Metro Jaya itu menambahkan.

Tito juga memaparkan bahwa anggota kelompok Santoso dari etnis Uighur yang awalnya berjumlah enam orang kini hanya tersisa dua orang, setelah empat orang tertembak saat kontak senjata dengan aparat.

"Di dua bulan terakhir ini, lebih dari 10 orang yang sudah tertangkap, baik dalam kondisi hidup dan meninggal saat kontak tembak," pungkas Tito. (ANT)

Baca juga artikel terkait BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN TERORISME atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra