Menuju konten utama

Tips Puasa Pertama Bagi Anak & Waktu yang Tepat Anak Berpuasa

Berikut tips mengajarkan anak-anak menjalani puasa pertamanya dan waktu yang tepat bagi anak untuk mulai berpuasa. 

Tips Puasa Pertama Bagi Anak & Waktu yang Tepat Anak Berpuasa
Ilustrasi Anak Puasa. foto/istockphoto

tirto.id - Ibadah puasa di bulan Ramadhan wajib bagi seluruh muslim yang baligh, berakal, suci, mukim, dan mampu berpuasa. Oleh karena itu, anak kecil yang belum baligh tidak diwajibkan melakukan ibadah puasa.

Namun, mereka tetap dianjurkan untuk berpuasa sebagai sarana latihan, agar terbiasa berpuasa ketika nanti anak memasuki usia baligh.

Berpuasa pertama kali bagi anak tidaklah mudah, kontrol diri mereka terhadap lapar dan dahaga kerap menjadi tantangan yang sulit dilalui.

Ketika pertama kali puasa, anak berada pada posisi belajar, mencoba, dan gagal, hal tersebut sangatlah wajar. Orang tua hanya perlu mengarahkan anak dan menyemangati mereka agar tidak menyerah dengan usahanya.

Tips Puasa Pertama Bagi Anak

Melansir laman NU Online, terdapat sejumlah tips yang dapat dilakukan agar anak dapat menjalani puasa pertamanya dengan lancar, sebagai berikut:

1. Separuh waktu

Langsung menjalankan puasa selama seharian penuh tentu adalah hal yang berat bagi anak yang baru mulai berpuasa.

Oleh karena itu, untuk melatih ketahanannya orang tua dapat memperkenalkan mereka dengan strategi separuh waktu atau puasa setengah hari.

Sebagai contoh, pada beberapa hari awal berpuasa anak dapat berpuasa hingga pukul 10.00. Kemudian beberapa hari selanjutnya dapat ditingkatkan hingga pukul 12.00, begitu seterusnya.

Perhatikan kondisi anak, apabila mereka sudah mulai terbiasa dengan ritme puasa, si kecil bisa melanjutkan puasa seharian penuh.

2. Berikan pengetahuan tentang puasa

Berikan pengetahuan kepada anak tentang puasa, tentang mengapa anak harus berupasa dan manfaat yang dia akan ambil saat menjalankannya. Gunakan bahasa yang mudah dicerna oleh anak.

Upaya yang paling efektif adalah dengan mencontohkan kepada mereka kegiatan puasa dan ibadah lain di bulan puasa.

Dengan demikian anak-anak akan mengerti dan dapat memaknai arti puasa yang sesungguhnya. Pada akhirnya mereka akan dengan semangat menjalankannya tanpa harus dipaksa.

3. Alihkan perhatian

Alihkan perhatian anak dari makanan dan minuman. Orang tua dapat meminta mereka untuk tidak siang agar waktu cepat berlalu sehingga lapar dan dahaga tidak terlalu terasa.

Selain itu, perhatian mereka juga dapat dialihkan dengan cara melakukan sejumlah kegiatan yang akan membuat mereka lengah, seperti menonton atau bermain.

4. Hindari aktivitas menguras energi

Anak yang aktif pada umumnya sangat suka bermain hingga menghabiskan energi mereka. Jika sudah begini, tentu rasa lapar dan haus akan mudah timbul.

Hal ini bisa dicegah dengan mengganti aktivitas anak dengan kegiatan yang tidak terlalu menguras tenaga mereka seperti misalnya menggambar, melipat origami, atau mungkin memancing.

5. Pastikan asupan makan dan minum terpenuhi

Pastikan asupan anak terpenuhi agar esok hari saat menjalankan puasa tubuh mereka memiliki cukup bekal tanpa makan dan minum.

Pastikan anak mengonsumsi makanan gizi seimbang dengan memenuhi karbohidrat, protein, dan nutrisi. Serta jangan lupa untuk memenuhi cadangan cairan mereka agar mengurangi risiko dehidrasi.

Kapan Waktu yang Tepat bagi Anak untuk Berpuasa?

Masih dikutip dari NU Online, dari segi agama hukum berpuasa untuk anak disamakan dengan pendirian ibadah salat. Artinya anak-anak sebaiknya mulai berpuasa sejak menginjak usia tujuh tahun.

Akan tetapi, apabila sudah menginjak usia sepuluh tahun anak tidak bersedia menjalankannya maka dia boleh dihukum.

Usia tujuh tahun sebagai usia awal anak untuk berpuasa tersebut ternyata sejalan dengan anjuran dari segi medis.

Cut Nurul Hafifah, dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik mengatakan bahwa pada usia tujuh tahun metabolisme tubuh anak sudah siap untuk menjalankan puasa.

“Pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui,” kata Cut dikutip Antaranews.

Cut juga menuturkan bahwa anak di bawah usia tujuh tahun masih belum dianjurkan untuk berpuasa karena pada usia tersebut, mereka berisiko mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah dan dehidrasi apabila berpuasa.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2023 atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yonada Nancy