tirto.id - Gaji ke 13 harus dikelola dengan baik agar tidak langsung habis. Aparatur negara hingga pensiunan akan menerima gaji 13 mulai 5 Juni 2023 mendatang.
Mengutip laman Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemberian gaji ke-13 diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2022, sebagai wujud penghargaan atas kontribusi dan pengabdian aparatur negara, pensiunan, penerima pensiunan, dan penerima tunjangan dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Gaji ke 13 kerap dianggap bonus di luar gaji reguler, oleh karena itu penggunaannya juga acap kali tidak dikelola dengan baik.
Godaan terbesar adalah pengeluaran yang didasari oleh keinginan, yang cenderung diikuti dengan perilaku berfoya-foya. Hasilnya, gaji 13 habis begitu saja.
Padahal apabila dikelola dengan baik gaji 13 bisa digunakan untuk hal yang lebih berguna dan bermanfaat.
Tips Mengelola Gaji Ke-13
Aspek terpenting yang harus menjadi pola pikir penerima gaji ke 13 adalah dengan menganggapnya sebagai gaji bulanan biasa, bukan bonus.
Pengelolaan yang baik memungkinkan seseorang menikmati gaji ke 13 dalam kurun waktu lebih lama. Menggunakan sejumlah tips, gaji bisa disimpan untuk digunakan di kemudian hari. Dirangkum dari laman Cube Wealth dan Indian Times, berikut ini adalah sejumlah tips yang dapat dilakukan untuk mengelola gaji, meliputi:
1. Lunasi utang
Gaji ke-13 dapat menjadi sarana peringan hutang, alih-alih berfoya-foya lebih baik gunakan untuk melunasi utang sehingga di kemudian hari tidak ada utang yang menumpuk. Bebas utang membuat finansial mandiri dan sehat semakin mudah untuk terwujud.
2. Membuat anggaran
Buatlah anggaran berdasarkan pendapatan bersih bulanan. Penganggaran dapat membantu Anda untuk tetap mengendalikan uang dan memungkinkan untuk merinci pengeluaran.
Merinci pengeluaran bulanan bisa mencegah Anda menebak-nebak ke mana uang dihabiskan. Tetapkan anggaran yang realistis untuk diri sendiri dan prioritaskan pembayar biaya tetap terlebih dahulu seperti tagihan.
Aturan 50-30-20 juga merupakan pedoman yang bagus yang dapat gunakan untuk menganggarkan gaji secara efisien. Habiskan 50 persen dari pendapatan untuk tagihan penting, 30 persen untuk tujuan keuangan dan 20 persen untuk pengeluaran fleksibel.
3. Tetapkan tujuan keuangan
Buatlah kerangka kerja mengenai tujuan keuangan yang ingin dicapai. Anda dapat membagi tujuan menjadi tujuan jangka panjang seperti saham, ekuitas dan reksa dana dan tujuan jangka pendek seperti dana likuid dan tabungan.
Dengan demikian, Anda akan dapat menentukan jumlah yang diperlukan untuk berinvestasi untuk setiap tujuan dan berapa lama waktu yang dihabiskan untuk mencapainya.
4. Berinvestasi
Perlu diingat, investasi harus sejalan dengan tujuan keuangan masa depan. Sangat penting untuk melakukan riset untuk mencari tahu apa yang paling sesuai dengan tujuan. Investasi emas adalah salah satu investasi yang minim risiko dan mudah untuk dicairkan.
5. Siapkan dana darurat
Masa depan selalu tidak pasti dan akan sangat membantu jika Anda menyimpan sejumlah uang untuk keadaan darurat misalnya karena sakit atau kehilangan pekerjaan.
Disarankan untuk menyisihkan sebagian kecil dari tabungan untuk dana darurat yang likuid dan mudah diakses.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari