tirto.id - Sistem bisnis franchise atau waralaba bisa menjadi pilihan bagi Anda yang hendak memulai usaha. Bisinis franchise cukup populer di kalangan pengusaha karena sistem dan skema yang cukup baik.
International Franchise Association (IFA) menyebutkan, franchise adalah metode pendistribusian produk atau layanan yang melibatkan pemilik franchise untuk menetapkan merek dagang atau nama dagang dan sistem bisnis penerima franchise. Biasanya, penerima franchise akan membayar royalti dan biaya awal untuk hak berbisnis.
Bagi masyarakat yang memiliki minat untuk memiliki usaha franchise, berikut tips untuk memilih usaha franchise, seperti dilansir Jenius.
1. Pilih bidang franchise yang disukai
Melakukan pekerjaan yang disukai adalah kunci untuk nyaman menjalani bisnis. Maka dari itu, saat memutuskan untuk membuka bisnis franchise pertimbangkan apa yang disukai. Misalnya, jika Anda suka kopi, franchise yangmenjual kopi bisa menjadi pilihan.
2. Produk atau jasa yang dibutuhkan
Mendatangkan banyak konsumen adalah tujuan melakukan bisnis. Pertimbangkan untuk memilih franchise produk atau jasa yang selalu dan banyak dibutuhkan konsumen. Apotek, swalayan, minimarket bisa menjadi pertimbangan.
3. Franchise yang banyak diminati
Pertimbangkan untuk membuka bisnis franchise dengan banyak peminat, maka dari itu pebisnis harus selalu mengikuti tren dan mengamati pasar.
Walau mengikuti tren, usahakan untuk membuka franchise yang bukan musiman, perimbangkan membuka usaha yang memiliki prospek atau peluang yang berkelanjutan di masa depan, ini agar bisnis tetap berjalan dengan lancar di kemudian hari.
4. Jangan mudah percaya cerita sukses
Situs resmi atau sales franchise akan menyertakan cerita sukses untuk menonjolkan bisnis mereka. Jangan pernah mudah percaya dengan cerita sukses tersebut, tetaplah berpikiran jernih dan menganalisis dengan matang, apakah franchise jenis ini cocok untuk dimulai.
5. Sesuaikan dengan modal
Pilih franchise yang sesuai dengan modal Anda, jangan terlalu muluk untuk membuka bisnis dengan skala besar tetapi harus mengorbankan diri untuk berutang.
Meski beberapa franchise menawarkan kredit yang cukup menggiurkan, yang harus diingat adalah bunga yang dikenakan tidaklah sedikit. Maka dari itu, lebih baik membuka bisnis sesuai dengan modal.
6. Cek latar belakang franchise
Menelusuri latar belakang atau track record franchise yang akan dipilih adalah hal wajib lainnya yang perlu dilakukan. Melakukan riset kepada pemegang franchise salah satu hal yang dianjurkan.
Selalu ingat, bisnis franchise tidak lepas dari hubungan yang baik antara pemilik franchise dan pemegang franchise, jangan paksakan diri untuk memilih track record franchise yang buruk.
7. Pahami proyeksi keuangan
Pahami dengan matang proyeksi keuangan sebelum memutuskan untuk memilih franchise. Uji semua asumsi dalam proyeksi keuangan yang disiapkan pihak franchise mulai dari harga jual, margin keuntungan, hingga volume penjualan.
8. Baca dan pahami kontrak kerja sama dengan teliti
Baca dan pahami kontrak kerja sama dengan teliti sebelum menandatangani. Cermati kata per kata, jangan lewatkan detail sekecil apapun, jika ada kata yang kurang jelas, atau tidak dipahami jangan ragu untuk bertanya atau meminta bantuan ahli seperti notaris atau pengacara.
9. Pastikan jaminan ada dalam perjanjian
Jaminan atau garansi yang diberikan harus ada di dalam perjanjian, pastikan semua tercantum dengan jelas dan detail menyangkut kedua belah pihak. Misalnya, jaminan izin menggunakan merek franchise dan jaminan pemilik cabang mendapatkan hak eksklusif.
10. Pilih lokasi yang strategis
Memulai bisnis memang tidak bisa lepas dari lokasi yang strategis. Meski barang atau jasa yang dijual sangat bagus, namun jika lokasi tidak strategis maka akan sangat berpengaruh dengan banyaknya konsumen.
Selain memilih lokasi yang strategis, pebisnis dapat memanfaatkan sosial media atau layanan delivery online untuk memperluas jangkauan konsumen.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra