tirto.id - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui masih ada kekurangan dalam pengoperasian Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal tersebut dikatakannya saat meninjau pengoperasian dari Stasiun Sudirman Baru Jakarta, menggunakan kereta inspeksi, Kamis (23/11/2017).
Menhub Budi Karya mengatakan kunjungan meninjau jalur kereta bandara itu merupakan yang keempat kalinya, namun pertama kalinya pada Kamis ini, kereta dioperasikan melewati jalur baru dari Batu Ceper menuju Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang.
"Ini sudah keempat kali cek ke sini karena kita ingin yang dioperasikan harus layak, tentu ada yang kurang tapi dari hari ke hari harus improve, terus perbaiki," kata Budi di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta.
Budi Karya tiba di Stasiun Sudirman Baru sekitar pukul 11.00 WIB. Ia pun melakukan simulasi pembelian tiket melalui mesin tiket otomatis.
Proses cetak tiket membutuhkan waktu sekitar tiga sampai lima menit karena harus memilih asal stasiun dan tujuan kemudian mengisi biodata, seperti nama, nomor handphone dan email.
Pembayaran hanya bisa dilakukan nontunai, bisa dengan kartu kredit, debit dan kartu elektronik. Di mesin cetak tiket tersebut disediakan mesin EDC untuk pembayaran.
Namun, proses pembayaran yang dilakukan Menhubtidak selesai karena kendala koneksi sehingga tiket tidak berhasil dicetak.
Menhub dan rombongan pun menuju peron untuk bersiap menaiki kereta inspeksi. Perjalanan sampai Batu Ceper ditempuh selama 20 menit.
Ada pun total panjang jalur KA Bandara dari Stasiun Sudirman Baru adalah 30 kilometer, sedangkan dari jalur baru Batu Ceper menuju Stasiun Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 12 kilometer. Waktu tempuh dari Sudirman Baru ke Stasiun Bandara diperkirakan 45 menit.
Kereta Bandara akan resmi beroperasi pada 1 Desember 2017 dari Stasiun Sudirman Baru sampai Stasiun Bandara Soetta dengan tarif promo sementara Rp30.000 yang berlaku sampai 31 Desember 2017.
"Soal tarif ada dua tahap. Pertama ditentukan sebesar Rp30.000 sampai 31 Desember 2017, sambil sosialisasi berapa tarif ke depan, yaitu Rp100.000," ungkap Budi.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra