tirto.id - Timnas U-19 Indonesia dan Jepang akan bertemu pada 8 besar Piala AFC U-19, Minggu (28/10/2018) besok. Laga ini bakal menyita perhatian lantaran kedua tim sama-sama dihuni pemain yang kerap disama-samakan dengan megabintang Barcelona asal Argentina, Lionel Messi.
Di Indonesia, sosok Egy Maualan Vikri jelas jadi nama pertama yang terekam jika mencari sosok paling mirip Messi. Sama-sama memiliki kemampuan dominan di kaki kiri, berpostur kecil, dan punya kecepatan lari di atas-rata, Egy kerap jadi 'wajah' tersendiri bagi skuat Garuda Nusantara.
Julukan Messi mulai lekat dengan Egy saat pelatih Espanyol B, David Gallego membawa skuatnya melakoni duel uji coba kontra Indonesia beberapa waktu lalu. Tanpa ragu, secara terbuka Gallego melabeli gaya permainan penggawa Lechia Gdansk itu menyerupai Lionel Messi.
"Menurut saya, Egy bermain seperti Lionel Messi karena bisa melewati beberapa pemain lawan. Egy menunjukkan permainan dan kualitas teknik yang sangat bagus," tutur Gallego usai melihat permainan Egy bulan Juli lalu.
Namun bukan kubu Indonesia saja yang punya Messi dengan versinya sendiri. Timnas U-19 Jepang pun memilikinya.
Dialah Takefusa Kubo. Pemakai kostum nomor punggung sembilan di skuat Timnas U-19 Jepang itu juga memiliki karakteristik yang tak jauh berbeda dengan Messi, mulai dari ciri khas kecepatan lari, posisi bermain, hingga kepiawaian dalam duel satu lawan satu. Kubo bahkan sempat mengenyam pendidikan langsung di La Masia, akademi sepak bola Barcelona yang menempa sosok Lionel Messi di usia dini.
Nama Kubo mencuat sejak ditemukan oleh pencari bakat Barcelona. Ia lantas melakoni trial dan direkrut langsung oleh La Masia. Kubo sempat tiga musim di akademi Barcelona dan memperkuat Barca Infantil A.
Kendati demikian, keputusan mengejutkan dipilih sang pemain. Kubo akhirnya pulang ke Jepang pada Maret 2015 dan memperkuat FC Tokyo. Namun langkah tersebut tak lantas meredupkan namanya. Dua tahun sejak pulang ke Jepang, tepatnya pada April 2017, Kubo menjadi pencetak gol termuda di Liga profesional Jepang (J-League) dalam usia 15 tahun lebih 10 bulan.
Sama-Sama Perlu Buktikan Ketajaman
Memang merupakan pro kontra untuk menilai performa keduanya di Piala AFC U-19 2018 kali ini hanya dari aspek gol. Pasalnya, baik Egy maupun Kubo tak selalu tampil dominan dan diberi tugas sebagai pencetak gol.
Namun demikian, jika harus menilai indikator tersebut pada babak penyisihan, secara garis besar keduanya masih perlu melakukan pembuktian lanjutan untuk layak disebut sebagai penerus Messi.
Egy dan Kubo memang terlihat membantu peran tim cukup vital di atas lapangan. Tetapi secara kuantitas torehan individu keduanya masih jauh dari julukan Messi yang lekat dengan mereka.Egy baru menyumbang satu gol serta satu assist. Keduanya dihasilkan pada laga pembuka saat Indonesia menggulung Taiwan 3-1.
Sementara bagi Kubo, satu gol ia cetak saat timnya membungkam Korea Utara 5-2. Satu assist yang ia ciptakan terjadi dalam kemenangan lima gol tanpa balas Jepang atas Irak pada duel penutup Grup B.
Baik Egy maupun Kubo dipastikan menanggung beban lebih sulit karena keduanya pun sudah mendapat perhatian dari kubu lawan. Nama yang terlanjur jadi pusat perhatian bakal membuat pertahanan Jepang lebih waspada dengan Egy, pun dengan lini belakang Indonesia yang hampir pasti tak akan melepaskan pandangan terhadap Kubo.
"Kami juga punya Messi Indonesia [Egy Maulana Vikri]. Jepang bermain secara tim, tidak terpaku sama satu orang [Kubo]. Ya, kita harus tetap antisipasi semuanya," tutur salah satu pemain Indonesia, Syahrian Abimanyu.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan