tirto.id - Tim Thomas dan Uber Indonesia menggodok strategi bertanding menjelang laga pertama di Kunshan, Jiangshu, Cina, pada hari Sabtu (14/5/2016). Hendri Saputra selaku pelatih tunggal putra menyatakan bahwa pemantapan strategi pada Jumat (13/5/2016) dan Sabtu (14/5/2016) mulai pukul 10.00-11.00 waktu Kunchen juga sekaligus untuk pemantapan kondisi fisik atlet dan penyesuaian angin dan cahaya di lapangan.
“Iya, pada Jumat dan Sabtu kami akan mengadakan latihan di arena latihan dan arena pertandingan. Kami belum melihat lapangan pertandingan hari ini.” kata Achmad Budiarto selaku Ketua Kontingen Tim Thomas dan Uber Indonesia dalam pesan singkat kepada Antara di Jakarta pada Kamis (12/5/2016).
Sementara itu, Bambang Supriyanto selaku pelatih tunggal putri PBSI mengatakan bahwa latihan pertama tim Thomas dan Uber Indonesia di Kunchan pada Kamis berupa latihan teknik permainan dan peregangan otot. “Tapi kualitas latihan hanya sekitar 50 persen. Latihan hari ini untuk pemanasan saja karena tim baru saja datang ke Kunshan,” imbuh Bambang kepada Antara.
Para atlet Merah-Putih tiba di Kota Khunsan pada Kamis sekitar pukul 10.30 waktu setempat usai menempuh penerbangan selama lima jam dari Jakarta menuju Shanghai lalu diteruskan dengan perjalanan darat selama 90 menit. Sebanyak 20 atlet tim Thomas dan Uber Indonesia mulai berlatih pemulihan fisik pada pukul 15.00 waktu setempat di gedung bulu tangkis yang telah disewa.
Tim Indonesia akan mulai berlaga pada hari Sabtu (14/5/2016) untuk menghadapi tim Hong Kong pada malam hari pukul 19.00 waktu Khunsan. Sedangkan Tim Uber akan berhadapan dengan wakil dari Bulgaria di penyisihan grup C sekitar pukul 08.30 waktu setempat.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyatakan firasatnya akan kemenangan tim Thomas-Uber Indonesia akan meraih kemenangan dan kejayaan di Khunsan. “Saya kira kita semua sangat berharap agar semua bisa betul-betul habis-habisan dalam pertandingan nanti sehingga kita bisa membawa pulang kembali Piala Thomas dan Uber,” ujar Presiden Jokowi kala menerima para atlet di Istana Merdeka. (ANT)
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya