Menuju konten utama

Tiga Skenario PDIP di Pilgub Jabar dengan atau Tanpa Ridwan Kamil

PDIP mempersiapkan tiga skenario di Pilgub Jabar 2018. Partai ini mempertimbangkan pilihan maju sendirian dan mulai menjajaki kemungkinan koalisi dengan partai lain.

Tiga Skenario PDIP di Pilgub Jabar dengan atau Tanpa Ridwan Kamil
Penetapan bakal cagub dan cawagub Provinsi Riau, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Sulawesi Tenggara diumumkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP, jakarta, Minggu (17/12/2017). tirto.id/Lalu Rahardian.

tirto.id - PDIP menyiapkan tiga skenario di Pilgub Jabar 2018. Wasekjen PDIP, Eriko Sotarduga menjelaskan skenario pertama adalah PDIP maju sendiri di Pilgub Jabar 2018 tanpa berkoalisi dengan partai lain. Pilihan ini memang memungkinkan sebab PDIP adalah satu-satunya partai, yang dapat mengusung pasangan Cagub-Cawagub sendirian di Pilgub Jabar karena menguasai 20 kursi di DPRD Jawa Barat.

"Artinya memajukan kader internal dua-duanya atau internal-eksternal," kata Eriko kepada Tirto, pada Kamis (28/12/2017).

Dalam skenario ini, Eriko menyebut nama Anton Charliyan berpotensi untuk diusung sebagai Calon Gubernur (Cagub) Jabar. Untuk pendampingnya, PDIP memiliki sejumlah cadangan nama seperti Puti Guntur Soekarnoputri dan TB Hasanudin. "Dari eksternal juga ada Dedi Mulyadi dan Kang Deddy Mizwar," kata Eriko.

Khusus untuk dua nama terakhir, menurut dia, sudah dipertimbangkan oleh PDIP semenjak mereka mengikuti acara “curah gagasan” yang digelar partai ini di Bandung pada Oktober lalu. Bahkan, menurut Eriko, sempat ada kesepahaman antara partainya dengan Dedi Mulyadi.

"Kami menunggu Dedi Mulyadi. Golkar akhirnya berubah. Itupun kalau benar Dedi sudah punya SK. Kami pertimbangkan," kata Eriko.

PDIP juga berupaya mendekati Golkar dan Demokrat secara terpisah. Harapannya, PDIP bisa membangun koalisi dengan mengusung Deddy Mizwar atau Dedi Mulyadi sebagai cagub atau cawagub yang dipasangkan dengan kader PDIP.

"Kalau dengan Golkar dan Demokrat satu paket, kami tidak," kata Eriko.

Untuk skenario kedua, Eriko melanjutkan, adalah PDIP akan mencoba merajut koalisi dengan dua partai yang saat ini terindikasi masih ragu memberikan dukungan ke Ridwan Kamil, yakni PPP dan PKB. Komunikasi juga akan dilakukan dengan Hanura yang sampai saat ini belum menentukan sikap.

"Dengan PPP, PKB dan Hanura kami akan mencoba menjalin koalisi untuk sama-sama mengusung Cagub," kata Eriko.

Sedangkan skenario ketiga, adalah PDIP akan menjalin komunikasi dengan Ridwan Kamil. Menurut Eriko, Walikota Bandung itu masih bimbang menentukan nama bakal Cawagub pendampingnya. Dengan begitu, PDIP bisa memberikan rekomendasi nama Cawagub untuk ditawarkan ke Ridwan Kamil.

"Catatannya kalau Ridwan Kamil mau berkomunikasi loh ya. Kalau tidak, ya tidak," kata Eriko.

Sampai saat ini, dia mengimbuhkan, PDIP masih melakukan penjajakan dan survei internal untuk mencapai hasil akhir mengenai skenario mana yang paling tepat. Eriko mengklaim masih ada cukup waktu bagi PDIP untuk memaksimalkan pertimbangan sebelun memutuskan pilihan.

"Dan bersyukurnya, kami punya calon yang dikenal. Anton (Charliyan), Iwa (Karniwa), Sutrisno, dan lain-lain itu dikenal. Tinggal mematangkan isu dan program. Melakukan temu muka," kata Eriko.

PKB dan PPP Beda Sikap Soal Peluang Koalisi dengan PDIP

Mengenai peluang berkoalisi dengan PDIP di Pilgub Jabar, PKB dan PPP mempunyai sikap yang berbeda dalam menanggapinya. Wasekjen PKB, Daniel Djohan menyatakan partainya tetap pada pendirian awal untuk terus mendukung Ridwan Kamil sebagai Cagub Jabar.

"Semangat PKB adalah tetap mengawal RK (Ridwan Kamil) dengan baik," kata Daniel saat dihubungi Tirto.

Menurut dia, setelah pertemuan antara PPP, PKB, Nasdem dan Ridwan Kamil, pada Sabtu pekan lalu, komunikasi telah berjalan baik. Saat ini, Daniel mengklaim pengumuman Cawagub pendamping Ridwan Kamil tinggal menunggu waktu saja.

"Kami sempat mengusulkan nama di luar kader. Partai lain pun menyambut baik sebagai jalan tengah," kata Daniel.

Sebaliknya, Ketua DPP PPP, Aunur Rofiq menyatakan PPP menyambut baik bila memang benar ada ajakan koalisi dari PDIP. Hal ini mengingat sampai sekarang keputusan Ridwan Kamil belum jelas perihal Cawagub.

"Kami senang kalau PDIP punya keinginan begitu. Tapi kami menunggu Januari (2018) untuk menentukan sikap," kata Aunur.

Aunur memastikan partainya siap mengubah sikap apabila, sampai Januari 2018, Ridwan Kamil tak kunjung menentukan nama Cawagub. "Sampai saat ini elite kami masih sabar menunggu RK (Ridwan Kamil). Tapi bisa saja kami seperti Golkar (mencabut dukungan)," kata Aunur.

Meski begitu, PPP juga ingin tahu terlebih dahulu kandidat yang akan diusung oleh PDIP di Pilgub Jabar. Sebab, bila calonnya tidak lebih baik dari Ridwan Kamil secara elektabilitas, PPP keberatan. "Semua partai ingin mendukung yang peluang menangnya lebih besar," kata Aunur.

Baca juga artikel terkait PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom