Menuju konten utama

Tiga Personel Polri Naik Lion Air JT 610 yang Jatuh di Karawang

Pesawat Lion Air JT 610 dipastikan jatuh di perairan Karawang. Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, tiga di antaranya personel Polri. Hingga kini nasib mereka belum diketahui.

Tiga Personel Polri Naik Lion Air JT 610 yang Jatuh di Karawang
Pesawat lion air Boeing 737 MAX 8. FOTO/lion air

tirto.id - Mabes Polri membenarkan anggota Polri ikut terbang dengan pesawat Lion Air JT 610 jurusan Soekarno-Hatta – Pangkalpinang, Senin (29/10/2018). Sekitar 3 personel dipastikan berangkat dengan pesawat yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

“3 orang,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada Tirto, Senin (29/10/2018).

Ketiga personel yang berangkat dengan pesawat tersebut adalah AKBP Mito (Kabag Pal Biro Sarpras Polda Bangka Belitung), AKBP Sekar Maulana (Ippid Irwasda Polda Babel), dan Bripka Rangga Adi Pradana (Propam Polsek Krunggang Polsek Pangkalpinang). Ia memastikan belum ada nama lain di luar 3 personel tersebut. “Hanya tiga,” tegas Dedi.

Dedi mengatakan, pihak kepolisian masih memastikan posisi para personel apakah masih hidup atau meninggal. Hingga saat ini, mereka menunggu pihak tim DVI Mabes Polri yang sedang melakukan penelaahan terkait kabar kecelakaan tersebut.

Dedi menerangkan pihak Biro SDM Polda Bangka Belitung juga menunggu nasib personel tersebut. Mabes Polri pun memastikan pihak SDM Bangka Belitung akan memenuhi kebutuhan keluarga. “Nanti hak-haknya korban tersebut akan dilayani oleh biro SDM Polda Babel untuk dicukupi semuanya,” kata Dedi.

Pesawat Lion Air JT 610 mengalami hilang kontak, Senin (29/10/2018) pagi sejak lepas landas pada pukul 06.33 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang. Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” atau di sekitar Karawang.

Dalam keterangan tertulis Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyampaikan

esawat mengangkut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi, termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.

Pesawat tersebut diterbangkan Kapten Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang

Lion Air juga memastikan pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 buatan 2018. Pesawat baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018 dan dinyatakan laik beroperasi.

Kepala BMKG Dwikorita juga memastikan bahwa kondisi cuaca normal saat Lion Air JT 160 lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.

"Kondisi cuaca saat take off, kami sampaikan tidak ada cuaca signifikan, artinya tidak ada kondisi cuaca yang membahayakan penerbangan," kata Dwikorita, hari ini.

Dari evakuasi yang Badan SAR Nasional di perarian Tajung Kawarang ditemukan puing-puing pesawat dan beberapa barang milik penumpang.

Selain itu, Polres Karawang juga menemukan serpihan dari bodi pesawat tersebut. Namun hingga kini belum diketahui nasib para penumpang.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH