tirto.id - Selama tiga bulan terakhir tiga pesawat latih dilaporkan telah jatuh. Pada Rabu (19/10/2016) pagi ini satu pesawat latih milik Perkasa Flying School dilaporkan jatuh di areal persawahan Dusun Tunggul Wulung, Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.
Kepada Antara Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Pol Djarod Padakova mengatakan pesawat latih jenis Viper Warior PK-BH itu dilaporkan jatuh sekitar pukul 08.30 WIB.
Djarod menjelaskan pesawat latih tersebut diawaki oleh Kapten Victor Chachon dan seorang siswa bernama Rahin Chandra Sura.
"Tidak ada korban jiwa, kedua awak pesawat hanya mengalami luka," katanya.
Ia menjelaskan polisi masih meminta keterangan dari para saksi mata yang mengetahui peristiwa nahas tersebut.
Menurutnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kronologis kejadian dan penyebab jatuhnya pesawat itu.
Sebelumnya, tiga bulan silam, Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus pernah menyebutkan, sudah dua kali insiden pesawat latih yang melibatkan siswa sekolah penerbangan, jatuh di wilayah Jawa Barat selama Agustus 2016.
"Betul (sudah dua kali kejadian)," kata Yusri.
Pesawat latih jatuh yang pertama dialami pesawat jenis Piper PA 28 milik PT Perkasa yang melakukan latihan penerbangan di wilayah Cipatujah, hingga akhirnya jatuh di pesawahan Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (18/8) sekitar pukul 16.00 WIB.
Pesawat tersebut membawa tiga awak terdiri atas satu orang pilot dan dua siswa, yang semuanya selamat, hanya mengalami luka ringan.
Terakhir pesawat milik PT. Angkasa Aviation Academy School jatuh di areal pesawahan Blok Sinabe, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Selasa (30/8) ini sekitar pukul 09.00 WIB.
Pesawat tersebut membawa dua awak terdiri atas satu pilot dan satu siswa yang hanya mengalami luka ringan, meskipun kondisi pesawat terbalik saat mendarat.
Yusri mengatakan penyebab pesawat latih jatuh itu karena adanya kerusakan pada mesin pesawat.
"Kedua-duanya mati mesin di atas saat terbang," katanya.
Ia menambahkan, terkait pesawat yang jatuh di Cirebon akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan perusahaan sekolah penerbangan.
"KNKT dan perusahaan sedang perjalanan menuju TKP (tempat kejadian perkara) untuk melakukan identifikasi penyebab kecelakaan," katanya.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH