tirto.id - Sebuah unggahan di Facebook ramai mendapat perhatian. Video singkat berdurasi sekitar tujuh menit tersebut bernarasikan penunjukkan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Tolak Kepemimpinan AS! Seluruh Leader Sidang Umum PBB Sepakat Tunjuk Jokowi Jadi Sekjen PBB," begitu bunyi pesan dalam unggahan akun bernama "Camille Aguiar" yang diunggah pada Kamis (21/9/2023).
Sampai dengan Selasa (26/9/2023), video tersebut masih terus mendapat atensi dari publik. Setidaknya tercatat video sudah tayang sebanyak 299 ribu kali. Unggahan juga mendapat 15 ribu impresi (likes dan emoticons), lebih dari 3.600 komentar, dan dibagikan ulang setidaknya 754 kali.
Melihat interaksi di kolom komentar, masih banyak komentar baru yang bermunculan. Isi kolom komentarnya sendiri terbelah antara yang percaya dan yang tidak percaya terkait narasi yang ada.
Selain di Facebook, video serupa juga ditemukan di kanal YouTube "Portal Politik". Setelah sekitar lima hari dipublikasikan, video ditonton sebanyak 11 ribu kali. Narasi yang sama juga dipergunakan dalam video milik kanal "ntv indonesia".
Lalu bagaimana kebenarannya? Apakah benar para pemimpin dunia menunjuk Jokowi sebagai Sekjen PBB?
Penelusuran Fakta
Hasil menyaksikan keseluruhan video, didapatkan kalau konten yang ada di dalamnya hanya di sekitar empat menit pertama. Sisanya, video hanya menampilkan layar putih dengan musik latar.
Dari sekitar empat menit tersebut, video terbagi jadi dua bagian. Bagian pertama berisikan cuplikan pidato Presiden Jokowi, sementara bagian lainnya berisikan penyampaian narasi oleh narator, dengan latar gambar cuplikan beberapa kegiatan Jokowi.
Adapun cuplikan pidato Jokowi yang dicuplik diambil dari dua momen terpisah, tetapi keduanya dilakukan di Sidang Majelis Umum PBB.
Hasil penelusuran dengan reverse search imageYandex menunjukkan, potongan yang menunjukkan Jokowi berjas biru adalah saat dia menyampaikan Pidato Presiden RI Sidang Majelis Umum ke-75 PBB pada 23 September 2020. Video lengkap soal pidato ini dipublikasikan di situs resmi Sekretariat Presiden.
Sementara video pidato Jokowi lainnya diambil dari kegiatan serupa setahun kemudian. Hasil penelusuran dengan metode yang sama melalui Yandex mengarahkan Tirto ke video CNN Indonesiaberikut. Hasil pencarian lebih lanjut mengarahkan Tirto ke versi lengkap dalam unggahan kanal Sekretariat Presiden di YouTube dengan video berjudul, "Pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Majelis Umum ke-76 PBB, 23 September 2021".
Potongan pidato yang digunakan dalam konten media sosial mencatut kata-kata Jokowi yang berfokus soal upaya pemerataan kesehatan terkait kondisi COVID-19, serta ajakan Jokowi kepada pemimpin dunia lain untuk bangkit bersama.
Sementara dalam bagian penyampaian informasi oleh narator, tidak ditemukan penyataan yang secara tegas menyebut kesepakatan menunjuk Jokowi sebagai Sekjen PBB seperti yang dinarasikan.
Pun, lewat penelusuran informasi juga tidak ditemukan fakta Jokowi menjadi Sekjen PBB. Berdasar informasi dari situs resmi PBB juga diketahui kalau jabatan tersebut saat ini masih dipegang oleh Antonio Guterres. Dia adalah Sekjen PBB yang kesembilan, yang dilantik pada 1 Januari 2017 untuk periode pertamanya.
Berdasar informasi lain, masih dari situs PBB, diketahui juga kalau Guterres diangkat kembali untuk masa jabatan kedua sebagai Sekjen PBB pada 18 Juni 2021 lalu. Disebutkan juga kalau masa jabatan kedua Guterres adalah pada periode Januari 2022 hingga Desember 2026.
Lebih lanjut, penelusuran di mesin pencarian Google juga tidak ada satupun pemberitaan media kredibel yang mendukung narasi ini. Pada awal tahun 2023 lalu, narasi serupa juga pernah muncul ke permukaan dan dinyatakan sebagai informasi hoaks oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Perlu diketahui, alih-alih diangkat jadi Sekjen PBB, pada sidang PBB tahun 2023 ini, Presiden Jokowi tidak menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, seperti dilansir dari CNN Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mewakili Indonesia pada acara tersebut tahun ini.
Kesimpulan
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui klaim penunjukkan Jokowi oleh para pemimpin dunia sebagai Sekjen PBB tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Potongan klip yang digunakan dalam video yang beredar di media sosial adalah pidato Jokowi pada Sidang Majelis Umum PBB tahun 2020 dan 2021. Adapun posisi Sekretaris Jenderal PBB saat ini masih dijabat oleh Antonio Guterres, hingga Desember 2026 mendatang.
Oleh sebab itu klaim para pemimpin dunia menunjuk Jokowi sebagai Sekjen PBB bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty