tirto.id - Salah satu pelaku teorisme di Paris (Prancis) dan Brussel (Belgia) yang berhasil tertangkap oleh pihak berwajib, Mohamed Abrini, mengatakan kepada penyidik bahwa kelompoknya juga memiliki niat untuk melakukan serangan teror selama penyelenggaraan turnamen Euro 2016 yang akan berlangsung di Prancis musim panas nanti.
Merujuk ke laporan koran Prancis, Liberation, sel teroris ISIS yang salah satunya beranggotakan Mohamed Abrini berusaha untuk mengambil lebih banyak korban di gelaran sepakbola antar-negara terakbar di Benua Biru tersebut. Namun, informasi yang kemudian dikonfirmasi juga oleh CNN ini tak membuat pihak yang berwenang terkejut. Teror dengan target para penonton di stadion bukanlah yang pertamakali.
Pada bulan November 2015 silam, Stadion Stade de France dikejutkan oleh ledakan di luar pintu gerbang masuk. Teroris gagal memasuki stadion yang kala itu sedang menggelar pertandingan antara Prancis melawan Jerman. Saat itu, tak hanya penonton yang ada di dalam stadion yang dikhawatirkan menjadi korban, namun juga mereka yang di luar dan sedang menonton lewat layar raksasa.
Phillipe Goujon, seorang politisi dari partai tengah-kanan Les Republicains pada bulan lalu sempat mengatakan jika 90.000 penggemar sepakbola yang berkumpul setiap hari di bawah Menara Eiffel selama sebulan penyelenggaraan Euro 2016 akan menjadi sasaran empuk teroris.
Mohamed Abrini sendiri tertangkap oleh kepolisian Belgia saat serangan 22 Maret 2016 lalu ia terlihat dan dikenali oleh petugas di bandara Brussels dan stasiun kereta bawah tanah yang menewaskan 32 orang. Ia juga terlibat teror Paris pada November 2105 silam di mana ISIS mengaku bertanggung jawab atas keduanya. (ANT)