tirto.id - Irak mengumumkan bahwa pasukannya sudah memasuki Mosul untuk pertama kalinya sejak ISIS menguasai kota itu lebih dari dua tahun lalu. Namun pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi hingga kini belum ditemukan.
Kantor berita AFP seperti dikutip Antara (2/11/2016) melaporkan bahwa Komando Operasi Gabungan pada hari ini telah membuat pernyataan yang menyebut bahwa pasukan Angkatan Darat Irak "sekarang memasuki area Judaidat Al-Mufti di sisi tenggara kota Mosul"
Pasukan Irak melancarkan operasi besar guna merebut kembali Mosul dari tangan ISIS lebih dari dua pekan lalu, dan sudah mulai mendekat dari berbagai sektor.
ISIS merebut Mosul dan wilayah-wilayah luas lainnya pada musim panas 2014, namun sejak saat itu pasukan Irak merebut kembali sejumlah besar wilayah dari tangan ekstremis, dan saat ini Mosul menjadi benteng terakhir kelompok ekstremis itu di Irak.
Sementara itu pemimpin besar ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, diyakini masih berada di dalam kota Mosul, seorang pejabat senior Kurdi mengatakan kepada The Independent pada hari ini.
Fuad Hussein, kepala staf Presiden Kurdi Massoud Barzani, mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif mengatakan bahwa pemerintah memiliki informasi dari berbagai sumber bahwa "Baghdadi ada dan, jika dia dibunuh, itu akan berarti runtuhnya seluruh sistem [ISIS]." ISIS harus memilih khalifah baru di tengah-tengah pertempuran, namun kemungkinan tidak bisa menggantikan sepenuhnya pengaruh dan wibawa Baghdadi, pemimpin yang mengejutkan dunia dengan mendirikan kekhalifahan setelah menguasai Mosul pada Juni 2014.
Husein menjelaskan Baghdadi telah bersembunyi selama delapan atau sembilan bulan terakhir sehingga khalifah itu menjadi sangat tergantung pada komandan ISIS dari Mosul dan Tal Afar, sebuah kota di sebelah barat Mosul. Sementara tokoh senior ISIS, terutama yang berasal dari Suriah dan negara-negara lainnya, telah tewas sejak kemenangan awal mereka pada musim panas 2014 ketika mereka mengambil alih sebagian besar wilayah Irak utara dan Suriah timur.