Menuju konten utama

Tema Hari Kanker Paru-Paru Sedunia 2023 dan Sejarah Peringatan

Apa tema Hari Kanker Paru-Paru Sedunia 2023 yang diperingati 1 Agustus?

Tema Hari Kanker Paru-Paru Sedunia 2023 dan Sejarah Peringatan
Ilustrasi Kanker paru-paru

tirto.id - Hari Kanker Paru-Paru Sedunia 2023 diperingati pada 1 Agustus. Hari yang biasa dikenal dengan World Lung Cancer Day ini sebagai bentuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penyakit kanker paru-paru yang membahayakan manusia.

Selain itu, peringatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat tentang gejala dan cara pencegahan kanker paru. Berikut informasi selengkapnya.

Hari ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran tentang penyebab dan pengobatan kanker paru-paru, serta menyoroti masalah-masalah yang timbul karena kurangnya dana penelitian yang memadai.

Tahun ini, Hari Kanker Paru Sedunia mengangkat tema #LivingWithLungCancer. Tema yang ingin terus membersamai orang-orang yang terkena kanker paru-paru.

Selain itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat, bahwa banyak orang meninggal karena kanker paru-paru daripada kanker usus besar, payudara, dan hati jika digabungkan.

Karena hal tersebut, sehingga dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit kanker paru-paru, dapat bisa mengantisipasi terkena kanker paru-paru.

Sejarah Hari Paru-paru Sedunia

Inisiasi Hari Kanker Paru Sedunia dilakukan dalam Forum of International Respiratory Societies, bekerja sama dengan International Association for the study of Lung Cancer dan juga American College of Chest Physician.

Konferensi Dunia IASLC tentang Kanker Paru-paru (WCLC) adalah organisasi terbesar di dunia yang fokus pada penanganan kanker paru-paru.

Sehingga dengan adanya forum tersebut, Hari Kanker Paru Sedunia pertama kali diselenggarakan pada 2012. Diperingati setiap tanggal 1 Agustus.

Forum ini juga mengulas perihal penyebab utama kanker paru-paru. Misalnya, merokok, paparan asbes, arsenik, uranium, dan lain sebagainya.

Sehingga dengan adanya forum ini, secara spesifik mempunyai tujuan dalam memberikan informasi tentang penyebab, pengobatan dini dan diagnosis. Gejala kanker paru-paru termasuk sesak napas, batuk darah, nyeri dada atau punggung dan lendir.

Cara Menjaga Paru-paru

Sementara, dalam menjaga paru-paru agar tetap sehat. World Health Organization (WHO) mengeluarkan hasil penelitian tentang 10 penyebab kematian utama manusia.

Dari 10 penyebab, terdapat 4 penyakit paru-paru, yaitu chronic obstructive pulmonary disease (COPD), infeksi saluran pernapasan bagian bawah, kanker trakea, bronkus, dan paru-paru, serta tuberculosis (TB).

Dengan penelitiannya tersebut, WHO kemudian menyarankan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari kanker paru-paru. 4 cara menjaga paru-paru sebagai berikut:

  • Tidak merokok
Salah satu penyebab terkena kanker paru-paru adalah merokok. Sebab, terdapat bahan kimia yang terkandung dalam sebuah batang rokok, seperti karbon monoksida, nikotin, dan tar.

Dengan merokok, seseorang akan menghirup bahan-bahan kimia tersebut dan membiarkannya melewati paru-paru Anda. Perokok memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk terkena penyakit COPD dibandingkan dengan non-perokok.

  • Rutin olahraga
Dalam menjaga kesehatan tubuh, salah satunya dengan berolahraga. Termasuk dalam menjaga paru-paru agar tidak terkena kanker. Pasalnya, Dengan berolahraga, napas seseorang akan berpacu lebih cepat dan paru-paru pun akan bekerja secara lebih cepat untuk menyeimbanginya.

  • Menempatkan tumbuhan di sekitar rumah
Menempatkan tumbuhan di sekitar rumah tumbuhan yang ditempatkan di sekitar rumah dapat meningkatkan kadar oksigen.

Sehingga hal tersebut baik untuk paru-paru seseorang. Selain itu, kualitas udara pun akan menjadi lebih baik. Karena, tanaman memiliki kemampuan untuk menghilangkan racun tertentu dari udara.

  • Konsumsi Air Putih
Minum air putih memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita, salah satunya bagi paru-paru. Dengan banyak mengonsumsi air putih, sekresi lendir yang secara alami menumpuk di paru-paru seseorang akan diencerkan. Selain itu, Anda dapat bernapas secara lebih mudah dan terasa ringan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra