tirto.id - Peringatan Hari Bumi pada 22 April tahun ini mengangkat tema yang spesial. Hari Bumi 2024 sekaligus jadi momentum peringatan yang ke-54.
Momen ini termasuk salah satu acara kemasyarakan terbesar sepanjang masa yang dirayakan oleh seluruh masyarakat dunia.
Di samping itu, perayaan Hari Bumi juga menjadi pengingat bagi masyarakat global dalam hal betapa pentingnya merawat, menjaga kesehatan dan keselamatan planet bumi.
Saat ini, berbagai permasalahan bumi seperti sampah plastik hingga pemanasan global masih menjadi tantangan bagi umat manusia.
Lewat peringatan Hari Bumi, masyarakat diharapkan dapat lebih peduli terhadap bumi demi keberlangsungan kehidupan yang lebih baik dan nyaman.
Tema Peringatan Earth Day 22 April 2024
Peringatan Hari Bumi 2024 menyerukan gerakan untuk mengakhiri penggunaan plastik sekali pakai serta mencari pengganti plastik itu sendiri.
Hal itu ditujukan agar penggunaan plastik dapat dikurangi secara bertahap.
Sampah plastik sendiri masih menjadi salah satu masalah serius karena sifatnya yang tidak mudah terurai.
Selain itu, plastik juga memiliki efek buruk yang signifikan terhadap lingkungan.
Artinya, peringatan Hari Bumi tahun 2024 ini akan difokuskan pada ancaman yang ditimbulkan oleh plastik terhadap lingkungan, terutama terhadap keberlangsungan planet bumi.
Sejarah Hari Bumi Diperingati 22 April
Berdasarkan sejarahnya, Hari Bumi pertama kali dicetuskan oleh Hayes selaku ketua dewa emeritus di tahun 1970 silam.
Pemilihan tanggal 22 April sendiri didasari karena bertepatan dengan hari kerja yang jatuh di antara liburan musim semi dan ujian akhir. Tujuan dipilih tanggal tersebut yakni untuk menarik sebanyak mungkin massa.
Sementara untuk latar belakang dicetuskannya Earth Day alias Hari Bumi tidak lain beranjak dari kesadaran berbagai ancaman terhadap lingkungan, terutama bumi.
Saat itu, produksi plastik global terbilang cukup banyak, meski tidak sebanyak saat ini. Hal itu kemudian menimbulkan kekhawatiran terhadap pencemaran lingkungan.
Tak hanya itu, sifat plastik yang berasal dari berbagai bahan kimia ini, termasuk salah satu produk yang sulit untuk terurai. Akibatnya, semakin menumpuknya sampah plastik akan menjadi masalah bagi lingkungan.
Di samping sifat plastik yang membahayakan itu, sebagian besar sampah plastik maupun plastik dari dulu sampai sekarang masih banyak yang belum didaur ulang.
Atas dasar itulah kemudian Hari Bumi dilahirkan sebagai pengingat betapa pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan bumi, serta meminimalisir penggunaan plastik yang berpotensi membahayakan lingkungan.
Cara Merayakan Hari Bumi Tahun 2024
Dalam rangka merayakan Hari Bumi Tahun 2024, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Memimpin kegiatan bersih-bersih di komunitas dan lingkungan
Langkah ini menjadi salah satu langkah paling sederhana dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.Dengan memimpin kegiatan bersih-bersih, secara tidak langsung akan mendorong kesadaran bagi masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, terutama dari sampah plastik.
2. Melakukan reboisasi atau menanam tanaman
Langkah ini dapat menjadi solusi bagi suatu lingkungan yang terkena berbagai pencemaran baik disebabkan oleh sampah plastik maupun lainnya.Penanaman tanaman ini dapat memperbaiki ekosistem di sekitar. Terlebih tanaman sendiri memiliki kebermanfaat dalam menangkal pencemaran gas emisi serta memperbanyak produksi oksigen agar udara selalu terbaharui.
3. Berikan edukasi soal pentingnya Hari Bumi
Edukasi tentang Hari Bumi menjadi salah satu bukti nyata andil dalam gerakan menyelamatkan keberlangsungan kehidupan di planet bumi.Edukasi juga dapat menjadi pengingat sekaligus pendorong kesadaran bagi semua kalangan agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
4. Mengingatkan Hari Bumi lewat media sosial
Langkah ini termasuk langkah sederhana untuk memperingati Hari Bumi di era perkembangan teknologi yang semakin pesat.Dalam unggahan yang dibagikan, kamu dapat menyisipkan tentang apa itu Hari Bumi termasuk penjelasan betapa pentingnya menjaga lingkungan terutama dari berbagai aspek yang dapat memicu pencemaran.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra