Menuju konten utama

Tanggapan Sohibul Soal Perintah untuk Maksimal Kampanyekan Sandiaga

"Kami ingin menunjukan ke Prabowo-Sandiaga bahwa PKS akan all out menangkan mereka," kata Sohibul.

Tanggapan Sohibul Soal Perintah untuk Maksimal Kampanyekan Sandiaga
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berjabat tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

tirto.id - Presiden PKS Sohibul Iman menginstruksikan kepada anggota legislatif PKS agar mendukung calon wakil presiden nomor urut dua Sandiaga di wilayah kampanye masing-masing. Namun, ia membantah bila PKS dinilai lebih fokus membantu Sandiaga ketimbang Prabowo. Pasalnya,

“Tidak (tidak fokus satu calon). Kalau Sandi, penjadwalannya luar biasa dinamis. Kalau Prabowo ada fungsi lain, sehingga penjadwalannya tidak sedinamis Sandi,” ujar dia di Polda Metro Jaya, Selasa (23/10/2018).

Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 05/D/EDR/DPP-PKS/2018 tentang Optimalisasi Anggota Legislatif DPR RI untuk Kampanye Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno, bertanggal 17 September 2018, yang ditandatangani oleh Sohibul.

Namun, Sohibul kembali memastikan bahwa PKS tetap mendukung Prabowo-Sandiaga. Pada Sabtu (20/10) lalu, Sohibul pernah mengaku bahwa dirinya berkaca dari kekalahan Prabowo pada Pilpres 2014. Hal itu disampaikannya saat mendampingi Sandiaga berkampanye di Tangerang Selatan.

Sohibul melanjutkan, pada empat tahun lalu Prabowo kalah 35 ribu suara dari pasangan Jokowi-JK. Sehingga, kampanye Sandiaga di Tangerang Selatan juga diperuntukkan mendulang suara masyarakat.

“Tangerang Selatan ialah basis PKS. Di sisi lain, pada 2014, Prabowo kalah selisih 35 ribu suara. Kami ingin menunjukan ke Prabowo-Sandiaga bahwa PKS akan all out menangkan mereka. Insya Allah, kami akan menang unggul di atas 50 ribu (suara),” ucap Sohibul.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid membantah partainya ingin memanfaatkan coattail effect Sandiaga Uno untuk suara elektoral partainya di pemilu 2019.

"Secara prinsip PKS dari dulu tidak pernah membiasakan diri ke coattail effect ya," kata Hidayat, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/10/2018).

Hidayat mengatakan, meskipun pada Pilpres 2004, 2009 dan 2014 PKS tak pernah punya capres atau cawapres. Namun, perolehan elektoral PKS selalu masuk ke parlemen.

"Kami selama ini membasiskan diri pada kemampuan mesin partai, soliditas partai, dan kinerja partai dan anggotanya," kata Hidayat.

Hal ini disampaikan Hidayat sehubungan dengan keluarnya surat edaran DPP PKS yang memerintahkan anggota DPR RI Fraksi PKS mengampanyekan sosok Sandiaga secara maksimal.

Lebih lanjut, menurut Hidayat, fungsi surat edaran tersebut hanya untuk menyelaraskan tanggung jawab kampanye para anggota DPR PKS di pemilu 2019 dengan agenda kampanye pribadi Sandiaga.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto