Menuju konten utama
Pilpres 2019

Tanggapan Prabowo Usai Diusulkan Jadi Cawapres Pendamping Jokowi

"Jadi, saya akan dengarkan suara partai, suara rakyat, suara sahabat-sahabat, suara mitra, dan akan mengutamakan kepentingan nasional. Itu yang bisa saya janjikan," kata Prabowo soal usulan agar dirinya menjadi Cawapres Jokowi.

Tanggapan Prabowo Usai Diusulkan Jadi Cawapres Pendamping Jokowi
Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10/2017). Fotografer Kepresidenan/Agus Suparto.

tirto.id - Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya menanggapi usulan Ketua DPR, Bambang Soesatyo agar dirinya menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo di Pilpres 2019. Lalu apa jawaban Prabowo?

Prabowo mengatakan sebagai mandataris partai, dia akan mendengarkan suara kader Gerindra terkait dengan usulan tersebut.

"Jadi ya saya akan dengarkan suara partai, suara rakyat, suara sahabat-sahabat, suara mitra, dan akan mengutamakan kepentingan nasional. Itu yang bisa saya janjikan," kata Prabowo, di Rumahnya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (1/3/2018).

Prabowo menambahkan segala yang terbaik bagi kepentingan rakyat akan menjadi dasar keputusannya di Pilpres 2019.

"Yang terbaik untuk rakyat itu yang akan saya lakukan," kata Prabowo.

Meski begitu, Prabowo belum memastikan kapan akan mendeklarasikan diri maju di Pilpres 2019.

"Saya akan ambil keputusan bersama dengan semua rekan-rekan dan pada saat yang tepat keputusan itu akan saya sampaikan kepada rakyat," kata Prabowo.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai Prabowo paling layak menjadi cawapres Jokowi guna menghindari konflik di Pilpres 2019.

"Pelajaran yang kita petik kemarin (polemik) antara Jokowi dan Prabowo itu kan cukup lama, dua tahun, paling tidak kita melakukan recovery setelah Pilpres," kata politikus Golkar ini, di Kompleks DPR Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).

Bamsoet tidak ingin hal itu terulang lagi setelah pilpres 2019 karena akan berpeluang membuat kinerja parlemen dan pemerintahan macet seperti yang terjadi setelah Pilpres 2014.

"Jadi ke depan saya pikir dibutuhkan kesadaran bagi kami sebagai anak bangsa untuk mendahulukan kepentingan rakyat dan mendorong pasangan yang minim potensi perpecahannya," kata Bamsoet.

Wacana mengenai kemungkinan Prabowo mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 juga sempat muncul dalam sejumlah kesimpulan analisis lembaga survei. Kemunculan pasangan Jokowi-Prabowo dinilai sebagai salah satu skenario yang mungkin muncul pada Pilpres 2019.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom