tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dua per tiga wilayah Indonesia terdiri atas lautan dan sepertiganya daratan, karena itu ia ingin menambah rute tol laut sehingga konektivitas antar-wilayah di Indonesia bisa terwujud. Soal pembiayaan, Presiden Jokowi mengatakan itu urusannya dan akan mencarikan sumber pembiayaan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam peresmian lima pelabuhan kawasan Indonesia Timur yakni Pelabuhan Tobelo, Pelabuhan Galela, Pelabuhan Tutu Kembong, Pelabuhan Wonreli, dan Pelabuhan Pulau Teor. Peresmian kelima pelabuhan tersebut dipusatkan di Pelabuhan Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara, Rabu (6/4/2016).
"Dua pertiga wilayah Indonesia adalah air, sepertiga adalah daratan. Konsentrasi kita adalah air karena kita adalah kepulauan. Zaman dulu Majapahit besar karena memperhatikan laut, Sriwijaya juga besar karena tidak memunggungi laut," kata Jokowi.
"Kenapa laut supaya menghubungkan antarpulau provinsi kabupaten, kita ingin dari Tobelo mau ke Aceh bisa, inilah Indonesia. Kalau enggak ada kapalnya lewat apa," tambahnya.
Presiden Jokowi menambahkan tahun lalu sudah ada tiga rute tol laut yang dilewati kapal-kapal dengan jadwal reguler dan rutin. Tahun ini, kata Jokowi, jumlah rute akan ditambah lagi termasuk satu di antaranya mulai melintasi Pelabuhan Tobelo yang hari ini diresmikan.
Dalam sambutannya Presiden juga menegaskan untuk mewujudkan percepatan pembangunan saat ini pemerintah tengah fokus terhadap tiga hal yakni deregulasi atau penyederhanaan perizinan, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Soal pembiayaan percepatan pembangunan itu Presiden Jokowi mengatakan, "Pelabuhan-pelabuhan di pulau-pulau kerjakan, menteri tanya duit dari mana? Urusan saya, ya duit dicarikan."
Untuk diketahui, pada peresmian pelabuhan tersebut presiden beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan sejumlah pejabat Provinsi Halmahera Utara.
Peresmian pelabuhan ditandai dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti oleh Presiden.
(ANT)