tirto.id - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebutkan peran partainya dalam pemerintahan Soekarno dan Soeharto. Usai rezim Soeharto, partai itu beradaptasi dan mendaku diri sebagai anak kandung reformasi.
"Sesudah zaman Pak Harto, kekuatan beringin melakukan adaptasi dan transformasi. Kami melakukan dengan kesadaran sendiri sebagai upaya menyerap semangat zaman. Kami menjadi anak kandung reformasi," ucap dia di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta dalam pembukaan Musyawarah Nasional, Selasa (3/12/2019).
20 tahun sesudah reformasi, tepatnya di Musyawarah Nasional X ini, Golkar juga akan bertransformasi. "Mengadopsi perkembangan zaman, termasuk di dalamnya menyiapkan transportasi menuju ekonomi ataupun masyarakat berbasis digital," ujar Airlangga.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengapresiasi Jokowi selaku presiden karena selalu setia menjaga warisan reformasi dan prinsip-prinsip pembatasan periode kekuasaan. Airlangga sempat menanyakan kepada kader Golkar yang hadir ke acara tersebut perihal kesanggupan mengawal pemerintah Jokowi. "Siap!" sahut peserta musyawarah.
Airlangga juga menegaskan partainya akan menjadi rekan Jokowi untuk membuka investasi. "Partai Golkar akan menjadi partner, pendukung utama membuka investasi seluas-luasnya, reformasi ekonomi, percepatan pembangunan, infrastruktur, meningkatkan kualitas SDM," ujar dia.
Musyawarah Nasional X Partai Golkar berlangsung 3-6 Desember, tema kali ini ialah 'Kita Satu untuk Indonesia'. Diikuti oleh 1.557 peserta yang terdiri dari 261 DPP, 238 DPD I, 1.028 DPD II dan 30 hasta karya.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Irwan Syambudi