Menuju konten utama

Tagar #bebaskanravio Trending, Polda Masih Cek Keberadaan Ravio

Polda Metro Jaya mengaku masih mengecek informasi penangkapan aktivis Ravio Patra.

Tagar #bebaskanravio Trending, Polda Masih Cek Keberadaan Ravio
Avatar Ravio Patra. tirto.id/Sabit

tirto.id - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, akan memeriksa kabar penangkapan aktivis Ravio Patra.

"Masih saya cek," katanya singkat kepada Tirto, Kamis (23/4/2020).

Ravio Patra dikabarkan ditangkap Rabu semalam setelah akun WhatsApp diretas. Belum diketahui siapa yang mereta akunnya meski Ravio mengaku telah menerapkan pengamanan berupa autenfikasi atau verifikasi dua langkah dan menggunakan sidik jari.

Hingga Kamis siang, keberadaan Ravio belum diketahui. Koalisi masyarakat sipil yang tergabung untuk mengadvokasi Ravio menyerukan agar ia segera dibebaskan.

Penangkapan Ravio telah memicu gelombang simpati di media sosial Twitter. Berdasar pemantauan situsweb agregator Twitter trends24 pada pukul 14.00 WIB, tagar #bebaskanravio telah dicuit lebih dari 9.000 kali dan menempati nomor dua trending topik Twitter Indonesia.

Ravio dikenal kritis terhadap kebijakan pemerintah seperti penanganan COVID-19 hingga proyek yang dikerjakan oleh Staf Khusus 'milenial' Presiden Jokowi.

Perwakilan koalisi sipil, Damar Juniarto mendesak agar Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz melepaskan Ravio serta mendesak agar tidak bersikap anti-kritik terhadap rakyat.

"Presiden Joko Widodo dan Kapolri untuk segera melepaskan Ravio Patra, menghentikan proses kriminalisasi, dan juga menghentikan tindakan-tindakan pembungkaman kepada warga negara lainnya," ujar Damar, Kamis (23/4/2020).

Menurut Damar, usai terjadi peretasan, nomor WA Ravio Patra yang dikuasai orang lain menyebarkan pesan berantai bernada provokatif:

"KRISIS SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH."

Hal tersebut dinilai Damar sebagai upaya lain untuk menjadikan Ravio sebagai kambing hitam provokasi, sehingga ia juga mendesak pemerintah agar segera mengungkap peretas tersebut.

"Tentu kemampuan meretas tidak dimiliki oleh sembarang orang atau instansi. Polri seharusnya menangkap pihak-pihak yang telah meretas handphone Ravio dan menyebarkan hoaks kerusuhan dengan menggunakan WA Ravio, bukan menangkap Ravio," tandasnya.

Baca juga artikel terkait PENANGKAPAN AKTIVIS atau tulisan lainnya dari Zakki Amali

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Zakki Amali
Editor: Zakki Amali