tirto.id - Sylviana Murni menekankan bahwa kunci keberhasilan dalam mencegah penggunaan narkoba ada di lingkungan sosial terkecil, yaitu keluarga. Menurut calon wakil gubernur (cawagub) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan nomor urut 1 itu, keluarga mesti menegakkan pendidikan agama untuk mencapai tujuan mulia ini, sebab Jakarta menurut Sylvi, sudah darurat narkoba.
Sylvi mengungkapkan hal ini saat mengikuti debat cagub dan cawagub DKI Jakarta 2017 ketiga di Hotel Bidakara, Jakarta pada Jumat (10/2/2017).
Sylvi menambahkan bahwa uang Rp 1 miliar per RW sebagaimana ia janjikan selama kampanye nanti bisa dipakai untuk program pemberdayaan warga dalam upaya mencegah penggunaan narkoba. Beberapa elemen yang bisa diikutsertakan dalam program ini adalah kelompok ibu-ibu Dasa Wisma.
“Peran perempuan itu penting. Pendidikan juga penting,” kata Sylvi.
Agus Harimurti Yudhoyono, pasangannya, menambahkan bahwa proses rehabilitasi korban harus dilakukan bersama-sama. Artinya pemerintah juga punya tanggung jawab moral. Para korban mesti diyakinkan untuk mau direhabilitasi untuk mendapat perawatan yang tepat. Mereka juga mesti dibekali keterampilan agar bisa kembali ke masyarakat dengan percaya diri dan mandiri.
Agus menekankan upaya preventif alias pencegahan dengan sosialisasi anti-narkoba secara formal maupun informal. Sedangkan untuk cara penanggulangan, sebagai orang militer, Agus akan sangat tegas dalam memberantas pada bandar dan pengedar narkoba.
“Tak ada kata ampun. Reward dan punishment harus ditegakkan. Pengedar dan bandar akan dihukum dengan setegas-tegasnya,” katanya.
Pada debat terakhir ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengambil tema soal masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup. Debat akan terdiri dari enam segmen yang memiliki subtema pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti-narkoba, dan kebijakan untuk disabilitas.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan