tirto.id - Barcelona sebagai pemuncak klasemen LaLiga 2022/2023 hanya butuh 1 kemenangan untuk memastikan gelar musim ini. Kunci Barca bisa menjadi juara Liga Spanyol 2023 akan ditentukan dalam Derby Catalunya antara Espanyol vs Barcelona di Stadion Cornella El Prat, Senin (15/5/2023) pukul 02.00 WIB.
Hasil Liga Spanyol 2023 jornada ke-33 menguntungkan Barcelona. Ketika Blaugrana mengalahkan Osasuna 1-0, Real Madrid justru keok 2-0 atas Real Sociedad. Hasil itu memperlebar jarak kedua tim menjadi 13 angka. Bahkan, Madrid kini terdepak ke posisi 3 oleh Atletico yang mengemas kemenangan 5-1 atas Cadiz.
Barcelona di puncak klasemen mengoleksi 82 poin hasil 33 laga. Sejauh ini, Blaugrana unggul 13 poin dari Atletico Madrid yang merengkuh 69 poin dari jumlah laga yang sama. Artinya, tambahan 3 poin di Derby Catalunya sudah cukup memastikan gelar. Lantas bagaimana skenario jika Barcelona gagal merengkuh kemenangan di markas Espanyol?
Syarat Barcelona Juara Liga Spanyol 2023
Barcelona bisa langsung memastikan gelar juara Liga Spanyol 2023 jika merengkuh kemenangan kontra Espanyol pekan ini. Dengan hasil itu, nantinya Barca akan mengoleksi 85 poin dan tak akan mungkin terkejar lagi dari para pesaingnya.
Pasalnya, Atletico di peringkat ke-2 maksimal hanya akan mengoleksi 84 poin jika memaksimalkan 5 laga sisa. Demikian pula, Real Madrid di posisi ke-3 yang telah memiliki 68 poin, maksimal hanya akan mengumpulkan 83 poin.
Namun skenario berbeda bisa saja terjadi andai Barca gagal merengkuh 3 poin. Jika Barcelona hanya bermain imbang kontra Espanyol, sebaliknya 2 tim rival Atletico dan Real Madrid sama-sama meraih 3 poin, maka Barca harus menunda perayaan gelar.
Peluang Atletico dan Real Madrid untuk merebut gelar masih terbuka, meski terbilang tipis. Atletico Madrid diharuskan unggul poin dari Barcelona. Syaratnya Barcelona tak boleh memiliki poin lebih dari 84 poin, dan dengan kata lain, Atletico harus memaksimalkan semua laga sisa.
Sementara, Real Madrid juga masih memiliki kans. Syarat bagi Real Madrid, Barcelona dan Atletico tak mengoleksi lebih dari 83 poin, atau hanya menyamai raihan maksimal Real Madrid.
Hal tersebut terjadi berdasar regulasi perhitungan poin LaLiga. Jika terdapat 2 tim dengan poin sama, perhitungan selanjutnya akan menggunakan selisih gol head to head (H2H) pertemuan antar tim terkait.
Real Madrid memiliki modal itu lantaran punya keunggulan selisih gol atas Barcelona. Dalam 2 pertemuan, Los Blancos menundukkan Barcelona 3-1. Sebaliknya, Barca hanya membalas 2-1 pada putaran kedua. Perhitungan ini memihak kubu Los Merengues.
Di sisi lain, Barcelona punya keunggulan mutlak atas Atletico Madrid. Blaugrana musim ini merengkuh 2 kemenangan atas Los Cholconeros. Pertama lewat keunggulan 0-1 di putaran pertama, diikuti kemenangan 1-0 di putaran kedua.
Sementara itu, jika ketiga tim itu mengoleksi poin sama hingga akhir musim, maka trofi akan berlabuh ke Barcelona. Sebab, perhitungan selanjutnya ialah menggunakan H2H ketiga tim. Barca mengumpulkan 3 kemenangan, 2 kali kontra Atletico dan sekali kontra Madrid.
Sebaliknya, Real Madrid hanya mengemas 2 kemenangan, yakni sekali dari Barca dan Atletico dan sekali seri kontra Atletico. Lalu Atletico hanya mengemas 1 poin hasil imbang dari Real Madrid.
Terlepas dari hal tersebut, Barcelona tetap masih terdepan dalam perburuan gelar. Barcelona menjalani 5 laga sisa masing-masing kontra Epanyol, Real Sociedad, Real Valladolid, Mallorca, dan Celta Vigo. Lalu Atletico harus berhadapan dengan Elche, Osasuna, Espanyol, Sociedad, dan Villarreal.
Real Madrid di posisi ke-3 harus menjalani laga sisa melawan Getafe, Valencia, Rayo Vallecano, Sevilla, dan Athletic Bilbao. Melihat ini, peluang Real Madrid relatif paling berat. Selain memiliki poin paling sedikit, El Real masih harus difokuskan menghadapi duel final Copa del Rey kontra Osasuna, dan 2 leg semifinal Liga Champions melawan Man City. Adapun Barcelona dan Atletico tak memiliki fokus lain.
Kemenangan Barcelona di markas Espanyol nanti akan memastikan gelar ke-27 Barcelona. Gelar itu nantinya juga akan memutus puasa gelar Barca di Liga Spanyol. Terakhir Barcelona menapak podium tertinggi di musim 2018/2019 lalu saat tim masih diperkuat Lionel Messi.
Barcelona Juara LaLiga Pertama Kali Usai Era Lionel Messi?
Jauh-jauh hari, LaLiga telah menjadi perburuan utama, terlebih sejak Xavi Hernandez ditunjuk sebagai arsitek tim pada November 2021 lalu. Xavi menyebut, jika gelar LaLiga bakal menjadi modal kebangkitan Barcelona seperti yang telah ia capai di era dirinya menjadi pemain pada medio 2000-2010-an silam.
Dalam 3 musim beruntun Barcelona telah gagal merebut LaLiga. Di 3 musim itu pula, gelar berlabuh ke Madrid, masing-masing 2 kali ke Santiago Bernabeu dan sekali ke Wanda Metropolitano. Xavi menyadari, pentingnya LaLiga untuk menaikkan prestise Barcelona setidaknya di kancah domestik.
“Jika kami memenangkan LaLiga, misalnya, itu akan menjadi musim yang bagus,” kata Xavi Desember 2022 lalu dikutip dari ESPN.
Ucapan Xavi tersebut meluncur ketika Barcelona masih memiliki kans di 4 kompetisi, yakni LaLiga, Copa del Rey, Liga Europa, dan Piala Super Spanyol. Xavi terang-terangan jika gelar LaLiga menjadi yang paling ia utamakan saat itu.
Pada akhirnya, Barcelona mampu mengamankan 1 gelar Piala Super Spanyol Januari lalu. Setelahnya, Barcelona tersingkir dari persaingan Copa del Rey dan Liga Europa. Dan kini, kesempatan gelar LaLiga telah tiba di depan mata.
“Kami memiliki Supercopa (Piala Super) pada blan Januari dan Copa del Rey dan Liga Europa juga akan datang. Tetapi Liga diutamakan musim ini,” ucapnya saat itu.
“Kami ingin memenangkan ssegalanya, tetapi LaLiga akan memberi klub proyek stabilitas,” tambah Xavi.
Klasemen LaLiga Spanyol 2023 Terbaru
Berikut ini klasemen LaLiga Spanyol terbaru hingga Kamis (4/5/2023).
No. | Tim | M | M | S | K | SG | Poin |
1 | Barcelona | 33 | 26 | 4 | 3 | +49 | 82 |
2 | Atlético Madrid | 33 | 21 | 6 | 6 | +34 | 69 |
3 | Real Madrid | 33 | 21 | 5 | 7 | +37 | 68 |
4 | Real Sociedad | 33 | 18 | 7 | 8 | +14 | 61 |
5 | Villarreal | 33 | 16 | 6 | 11 | +13 | 54 |
6 | Real Betis | 32 | 14 | 7 | 11 | +2 | 49 |
7 | Athletic Club | 32 | 13 | 8 | 11 | +11 | 47 |
8 | Girona | 32 | 12 | 8 | 12 | +5 | 44 |
9 | Osasuna | 33 | 12 | 8 | 13 | -6 | 44 |
10 | Rayo Vallecano | 32 | 11 | 10 | 11 | -3 | 43 |
11 | Sevilla | 32 | 11 | 8 | 13 | -9 | 41 |
12 | Mallorca | 32 | 11 | 8 | 13 | -4 | 41 |
13 | Celta de Vigo | 33 | 10 | 9 | 14 | -8 | 39 |
14 | Almería | 33 | 10 | 6 | 17 | -16 | 36 |
15 | Cádiz | 33 | 8 | 11 | 14 | -23 | 35 |
16 | Real Valladolid | 32 | 10 | 5 | 17 | -26 | 35 |
17 | Valencia | 33 | 9 | 7 | 17 | -4 | 34 |
18 | Getafe | 33 | 8 | 10 | 15 | -12 | 34 |
19 | Espanyol | 32 | 7 | 10 | 15 | -15 | 31 |
20 | Elche | 33 | 3 | 7 | 23 | -39 | 16 |
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Fitra Firdaus