tirto.id - Survei yang dilakukan oleh Hobsons Solutions mengatakan, jika Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit) akan berdampak signifikan terhadap beberapa universitas di Inggris, di berbagai bidang kerja sama penelitian internasional, serta jumlah mahasiswa internasional yang datang untuk belajar di negara tersebut.
Hobsons Solutions mengatakan, mereka mengirim survei kepada 10.384 mahasiswa internasional untuk mengukur sikap mereka terhadap referendum pada Juni ini.
Survei yang dirilis Selasa, (17/5/2016) mengungkapkan, hampir setengah dari responden mengatakan universitas-universitas Inggris akan menjadi kurang menarik jika Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Dari 1.763 responden, lebih dari 47 persen dari mahasiswa internasional yang dihubungi tim survei mengatakan Inggris akan kurang diminati jika meninggalkan Uni Eropa, sementara lebih dari 17 persen berpikir itu akan membuat Inggris lebih menarik jika meninggalkan Uni Eropa.
Di antara para mahasiswa internasional yang mengambil bagian dalam survei, 82 persen mahasiswa Uni Eropa mengatakan Brexit akan mengurangi daya tarik Inggris sebagai tujuan belajar.
Statistik dari Higher Education Statistics Agency (HESA) menunjukkan 240.767 mahasiswa asing datang ke Inggris pada 2014/15, yang 60.955 dari Uni Eropa dan 179.812 non-Uni Eropa.
Survei menunjukkan bahwa 113.116 mahasiswa asing (50.056 mahasiswa Uni Eropa dan 63.060 mahasiswa non-Uni Eropa) bisa menjadi "beresiko" menunda belajar di Inggris berdasarkan angka HESA ini.
Sehingga menurut survei Hobsons, kehilangan 35 persen dari mahasiswa internasional non-Uni Eropa yang datang ke Inggris bisa memiliki dampak keuangan yang signifikan pada universitas-universitas Inggris dan akan kehilangan setidaknya 690 juta pounds (sekitar satu miliar dolar AS) dari pendapatan fee per tahun.
"Sebuah pilihan untuk Brexit akan menjadi tantangan lebih lanjut bagi universitas-universitas di Inggris dan untuk merekrut mahasiswa internasional akan menjadi lebih ketat dari sebelumnya," kata Direktur Pelaksana Hobsons, Jeremy Cooper, seperti dikutip Antara, Rabu, (18/5/2016).
Penulis: Yantina Debora
Editor: Abdul Aziz