tirto.id - Memasuki hari ke tiga usai dilakukan ujicoba, Stasiun Matraman secara resmi beroperasi. Direktur Prasarana Ditjen Perkeretaapian Harno Trimadi menjelaskan, Stasiun Matraman ditarget bisa memfasilitasi mobilitas penumpang sampai 10 ribu orang per hari.
Meskipun hingga saat ini aktivitas di Stasiun Matraman masih ada di kisaran 1.200 orang/hari, namun target tersebut nantinya akan tercapai dengan adanya konektivitas yang akan terbangun secara bertahap.
"Karena kemarin kita sudah uji coba targetnya adalah 10 ribu penumpang/hari. Saat dua hari ini ujicoba udah 1.200 orang. Harapan kami ketika halte Transjakara sudah jadi maka target itu akan mudah tercapai," jelas dia di Peresmian Stasiun Matraman, Jakarta Timur, Minggu (19/7/2022).
Harno menjelaskan pembangunan Stasiun Matraman sudah dilakukan dari tahun 2016 sampai 2021. Diharapkan saat semua sudah terkoneksi di tahun depan operasional bisa mulai optimal.
"Jadi masyarakat perkotaan tidak terganggu dengan pergerakan jarak jauh," jelas dia.
Ia mengatakan Stasiun Matraman merupakan stasiun yang ada di antara Jatinegara dan Manggarai. Salah satu fungsi pengaktifan kembali Matraman adalah untuk mengurangi beban kepadatan Manggarai.
"Masyarakat yang dari Cikarang Bekasi yang selama ini harus turun di Manggarai karena mereka mau ke Salemba sekarang mereka bisa langsung turun di stasiun Matraman. Sebagai integrasinya kami bekerjasama dengan Pemprov DKI untuk koneksi Transjakarta yang akan membangun konektivitas halte dan stasiun matraman," kata dia.
Nantinya Transjakarta yang akan terkoneksi dengan Halte Matraman akan memfasilitasi 3 koridor yaitu Ancol, TMII dan Senen. Harno mengatakan konsepnya ini akan mengantarkan masyarakat untuk beraktivitas dari Salemba ke Senen.
"Kami laporakan bahwa projek Stasiun Matraman ini memang dimulai bertahap dan sudah selesai tinggal dioperasikan insyaaalah. Pembangunan Stasiun ini juga murni menggunakan SBSN ya (Surat Berharga Syariah Negara)," tandas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri