Menuju konten utama

Sopir Mobil Tangki Pertamina Gelar "Kubur Diri" Tuntut Hak Pekerja

Aksi "kubur diri" Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina tindak lanjut dari belum dipenuhinya tuntutan hak-hak pekerja yang berada di bawah naungan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Petrofin.

Sopir Mobil Tangki Pertamina Gelar
Aksi kubur diri oleh tiga awak mobil tangki Pertamina di depan Kementerian BUMN bersama 325 perserta aksi lainnya pada Kamis (20/12/2018). tirto.id/Vincent Fabian Thomas.

tirto.id - Tiga Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina menggelar aksi “Kubur Diri” di depan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Aksi ini merupakan tindak lanjut dari belum dipenuhinya tuntutan hak-hak pekerja yang berada di bawah naungan PT Pertamina Patra Niaga dan PT Elnusa Petrofin.

“Selama 19 bulan ini, hidup keluarga kami hancur akibat PHK massal ini. Ada yang anaknya putus sekolah. Ada yang bercerai bahkan berujung kepada kematian. Hingga hari ini tidak ada kejelasan dari tanggapan pemerintah,” ucap Heri Sugiri, juru negosiasi yang mewakili 325 AMT dalam aksi pada Kamis (20/12/2018).

Aksi "kubur diri" itu dilakukan oleh Supri, Sahroni, dan Jakaria. Ketiganya merupakan segelintir korban PHK massal via SMS yang terjadi pada tahun 2016 lalu. Dua diantaranya telah bekerja sejak 2007 dan sisanya telah bekerja sebagai AMT sejak 2010.

Dalam tuntutannya, massa yang tergabung dalam AMT ini menuntut penyelesaian upah lembur yang belum dibayarkan, pengangkatan kru AMT sebagai karyawan tetap, menolak PHK sepihak terhadap AMT, pembayaran uang pensiun bagi pekerja usia lanjut, dan penolakan PHK massal.

Hingga hari ini, 60 persen dari 1.095 pekerja AMT telah berusia lanjut dan beralih ke pekerjaan lain. Sisanya, kata Heri, bekerja serabutan dan beberapa ada yang menjadi driver ojek online.

“Nota khusus terkait karyawan tetap di PT Pertamina sudah disahkan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Nota upah lembur dari 2011-2016 juga tidak dibayarkan. Kami mendesak Kementerian BUMN untuk menindak segera pelanggaran ini,” ucap Heri.

Aksi kubur diri yang digelar di Kementerian BUMN itu diawali dengan aksi long march 13 km dari Jembatan Tiga Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Mereka yang hadir merupakan perwakilan dari 10 Depot TBBM di wilayah Jakarta, Ujung berung, Padalarang, Tasik , Merak, Tegal, Lampung, Surabaya, Makasar, dan Banyuwangi.

Sebelumnya, AMT pernah menggelar long march dari Gedung Sate, Bandung ke Istana Negara, Jakarta sebanyak 75 orang perwakilan dari 10 depot pada 13 Oktober 2017. Aksi itu juga merupakan bentuk protes terhadap PHK sepihak yang menimpa 1095 AMT pada 2016 lalu.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri