tirto.id - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berencana mengadakan Kongres Luar Biasa (KLB), namun lokasi dan waktu pelaksanaan belum diketahui.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan dalam kongres tersebut pihaknya memberikan kesempatan untuk voters untuk bersuara.
“Nanti PSSI membuka diri kepada voters untuk mendengarkan aspirasi mereka menyikapi hal-hal yang terjadi saat ini juga untuk pembaruan PSSI yang lebih baik, utamanya mengenai fokus kami menjalankan program hingga 2024,” ujar Tisha usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Kamis (21/2/2019).
Ia melanjutkan dalam KLB nanti akan membentuk Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Tisha juga akan memberitahukan FIFA soal rencana KLB.
“Kami akan menceritakan semua rencana KLB sekaligus memastikan kepada FIFA bahwa November 2018, PSSI terpilih menjadi satu dari dua federasi percontohan untuk program FIFA Forward,” jelas Tisha.
Ia menegaskan pihaknya akan memastikan jika seiring program yang mereka rancang hingga tahun 2024 yang didukung FIFA Forward harus tetap terlaksana.
“Layer politik boleh bergejolak, tapi layer manajemen dan teknis tidak boleh berhenti untuk para pemain dan pelatih,” ucap Tisha.
Hari ini penyidik Satgas Anti-Mafia Sepakbola kembali memeriksa Tisha Destria atas kasus dugaan pengaturan pertandingan PSS Sleman lawan Madura FC.
Pemeriksaan berlangsung sembilan jam sejak pukul 10.00 WIB itu membahas perihal administrasi di lembaga yang ia pimpin.
“Tidak ada (pembahasan terkait kasus tertentu), hanya membahas tentang sistem administrasi PSSI,” ujar Tisha usai pemeriksaan.
Ia pun belum mengetahui apakah akan ada pemanggilan lanjutan terhadap dirinya. “Tapi jika ada (pemanggilan) kami tidak masalah, kami siap kapanpun untuk bisa menghadirkan soal administrasi untuk membantu kesuksesan satgas dan PSSI,” sambung dia.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Agung DH