tirto.id - Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menilai ada kesan pemaksaan dan mengada-ngada dalam tuduhan keterlibatan kader partainya terkait perusakan alat peraga kampanye (APK) berupa baliho PDIP di Riau beberapa waktu lalu.
Hinca mengatakan hal tersebut dalam konferensi pers, pada Selasa (18/12/2018) malam, menanggapi perusakan baliho Partai Demokrat di Riau dan tudingan bahwa ada kader partainya yang merusak baliho caleg PDIP.
"Ada isu tentang ditemukannya baliho caleg DPR RI PDIP yang dirusak di Kecamatan Tenayan, jadi ini keluar dari kota Pekanbaru, yang lokasinya jauh sekali dari TKP di jalan protokol perusakan baliho PD. Dan itu tidak termasuk yang dikunjungi Presiden Jokowi," kata Hinca menjelaskan duduk perkaranya.
Kemudian, lanjut Hinca, muncul isu bahwa yang meminta untuk melakukan perusakan baliho PDIP tersebut adalah kader Partai Demokrat, yaitu Ketua DPC Partai Demokrat Pekanbaru, Agung Nugroho.
"Sehingga hal tersebut terkesan dipaksakan, mengada-ngada, dan sebagai imbangan. Seolah-olah ada barternya gitu. Padahal tidak benar, dan tidak ada relevansinya," kata Hinca.
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto mengatakan perusak baliho bergambar Partai Demokrat dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pekanbaru akhir pekan lalu adalah kader PDIP dan kader Demokrat sendiri. Informasi ini menurut Wiranto ia terima dari laporan Kapolri Tito Karnavian.
"Ternyata Pak Kapolri cepat sekali untuk mengusut itu, ternyata memang perbuatan oknum-oknum tertentu dari partai tertentu, baik partai PDIP maupun Partai Demokrat. Ada oknum itu dan sudah ditangkap," kata Wiranto saat konferensi pers, Senin siang.
Editor: Maya Saputri