tirto.id - Anggota Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus mengatakan bahwa penggunaan sistem fit and proper test oleh PKS dan Gerindra tak perlu dilaksanakan terlalu lama, mengingat itu bukan merupakan hasil final.
Fit and proper test dilaksanakan untuk para Cawagub DKI yang akan diusung ke DPRD DKI Jakarta.
"Hasil finalnya nanti ketika di DPRD. Kalau di fit and proper test calonnya dinilai kompeten, namun di DPRD kami tidak menilai kompeten dan tidak dipilih bagaimana?," kata Bestari kepada wartawan Tirto, Jumat (9/11/2018) siang.
Ia juga mengatakan bahwa fit and proper test memang tak pernah diwajibkan di semua partai. Karena memang tidak ada regulasi yang mengatur demikian.
"Itu tidak wajib. Enggak ada aturannya. Tapi karena ini kesepakatan dua partai, ya silahkan, asal jangan terlalu lama, tidak baik untuk pendidikan politik ke masyarakat, jangan digoreng politik terus," kata Bestari.
Pada Senin (5/11/2018), Gerindra dan PKS telah menyepakati bahwa yang akan mencalonkan nama Cawagub DKI Jakarta ke DPRD DKI Jakarta adalah dari kubu PKS.
Sementara dari kubu PKS, ada dua nama santer terdengar: Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu. Kendati demikian, kubu PKS sendiri belum mengeluarkan nama-nama resminya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Yandri Daniel Damaledo