tirto.id - Contoh soal diperlukan kelas 9 dalam menghadapi pelaksanaan Asesmen Bakat Minat (ABM) 2024. Berikut ini contoh soal ABM Kemampuan Kuantitatif Kelas 9 dan jawabannya.
Berdasarkan Petunjuk Teknis Asesmen Bakat Minat 2024 yang dikeluarkan Pusat Asesmen Pendidikan, ABM akan diselenggarakan pada 19 - 23 Februari 2024 dan 26 Februari - 1 Maret 2024 di satuan pendidikan masing-masing. Tahap pendaftaran dan pengaturan jadwal ABM sebelum dilaksanakan pada 23 Januari - 9 Februari 2024 melalui laman https://pusmendik.kemdikbud.go.id/abm/.
Asesmen Bakat Minat Pusmendik merupakan asesmen guna mengukur potensi siswa sebagai prediksi kemampuan seseorang di bidang-bidang khusus dan minat berdasarkan ketertarikan pada suatu jenis kegiatan atau pekerjaan tertentu. Berbeda dengan tes pengetahuan akademik, ABM disusun tidak berdasarkan silabus mata pelajaran sehingga memungkinkan untuk mengukur daya nalar peserta didik.
Daftar Materi Asesmen Bakat Minat Kelas 9
Pelaksanaan Asesmen Bakat Minat ditujukan dan ditawarkan kepada peserta didik kelas 9 SMP, MTs, SMPK, SMPTK, dan MWP di Indonesia. Adapun beberapa aspek yang diujikan dalam ABM 2024 sebagai berikut:
- Kemampuan verbal
- Kemampuan kuantitatif
- Kemampuan penalaran
- Kemampuan spasial
- Kemampuan mekanik
- Kemampuan klerikal
- Kemampuan penggunaan bahasa
- Asesmen Minat.
Kumpulan Contoh Soal Penalaran Kuantitatif Asesmen Bakat Minat Kelas 9 dan Jawabannya
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, kemampuan kuantitatif atau penalaran kuantitatif menjadi salah satu aspek yang diujikan dalam ABM 2024.
Berikut ini contoh soal Penalaran Kuantitatif Asesmen Bakat Minat Kelas 9 dan Jawabannya:
1. Urutan nilai kebenaran dari ¬p Ʌ q adalah...
A. BSSS
B. SBSS
C. SSBS
D. SSSB
E. SSSS
Jawaban: C. SSBS
2. Konvers dari "Jika n bilangan prima lebih dari 2, maka n ganjil" adalah...
A. Jika n ganjil, maka n bilangan prima lebih dari 2
B. Jika n bukan bilangan prima lebih dari 2, maka n ganjil
C. Jika n bilangan prima lebih dari 2, maka n bukan ganjil
D. Jika n bukan bilangan prima lebih dari 2, maka n bukan ganjil
E. Jika n bukan ganjil, maka n bukan bilangan prima lebih dari 2
Jawaban: A. Jika n ganjil, maka n bilangan prima lebih dari 2
3. Jika p bernilai benar dan q bernilai salah, maka pernyataan majemuk dibawah ini yang tidak bernilai benar adalah...
A. p V q
B. p Ʌ ¬q
C. ¬p=>q
D. ¬p Ʌ q
E. ¬ (p =>q)
Jawaban: D. ¬p Ʌ q
4. Pernyataan biimplikasi "√7 merupakan bilangan rasional jika dan hanya jika x adalah bilangan asli lebih dari 4" bernilai salah. Banyak nilai x yang mungkin adalah...
A. 0
B. 1
C. 4
D. 10
E. ∞
Jawaban: E. ∞
5. 5. Himpunan semesta yang mungkin untuk himpunan P = (2, 4, 6, 8, 10) adalah kecuali...
A. Himpunan bilangan bulat
B. Himpunan bilangan genap
C. Himpunan bilangan asli
D. Himpunan bilangan prima
E. Himpunan bilangan ganjil
Jawaban: E. Himpunan bilangan ganjil
6. K = {3, 4, 5} dan L = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, himpunan pasangan berurutan yang menyatakan relasi “dua lebihnya dari” dari himpunan K ke L adalah...
A. {(3, 5), (4, 6)}
B. {(3, 5), (4, 6), (5, 7)}
C. {(3, 1), (4, 2), (5, 3)}
D. {(3, 2), (4, 2), (5, 2)}
E. {(3, 2), (4, 3), (5, 2)}
Jawaban: B. {(3, 5), (4, 6), (5, 7)}
7. Pernyataan exists x (x ^ 2 = x) bernilai salah apabila semesta pembicaraan himpunan...
A. Bilangan Real
B. Bilangan Bulat
C. Bilangan Rasional
D. Bilangan Kompleks
E. Bilangan Asli
Jawaban: D. Bilangan Kompleks
8. Negasi dari pernyataan V_{n}(2 + n > 5) dalam himpunan bilangan asli...
A. -[ forall n(2+n>5)] equiv exists x - (2 + n > 5)
B. [vn(2+n>5)] = Vx-(2+n>5)
C. - |vn(2 + n > 5)| equiv- forall x(2+n>5)
D. sim[ forall n(2 + n > 5) ] equiv sim sim vx sim (2 + n > 5)
E. sim[ forall n(2 + n > 5) ] equiv sim3x sim (2 + n > 5)
Jawaban: B. [vn(2+n>5)] = Vx-(2+n>5)
9. P={1,3,4, } Q={1,2,5,6} P∩Q adalah...
A. {1,2,3,…,8}
B. {1,2,3,4,5,6}
C. {2,3,4,6}
D. {1,5}
E. {2,3}
Jawaban: B. {1,2,3,4,5,6}
10. Dalam sebuah kelas terdapat 17 orang siswa gemar matematika, 15 siswa gemar fisika, 8 siswa gemar keduanya. Banyak siswa dalam kelas adalah...
A. 16 siswa
B. 24 siswa
C. 32 siswa
D. 40 siswa
E. 15 siswa
Jawaban: C. 32 siswa
11. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut.
a. Semua hewan berkaki empat
b. Ada ikan yang bernapas dengan paru-paru.
Pembahasan:
Sebelumnya perlu ditegaskan bahwa negasi (ingkaran) dari kata ada atau beberapa (kuantor eksistensial) adalah semua, setiap, atau seluruh (kuantor universal), begitu juga sebaliknya.
Jawaban a):
p: semua hewan berkaki empat
¬p: ada hewan yang tidak berkaki empat
Jawaban b):
p: ada ikan yang bernapas dengan paru-paru
¬p: semua ikan tidak bernafas dengan paru-paru
12. Diketahui dua pernyataan berikut.
p ∶ Lili menyukai matematika
q ∶ Lili adalah siswi SMK 3
Tuliskan pernyataan majemuk yang dinotasikan sebagai berikut.
a. p ∧ q
b. ¬p ∧ q
Pembahasan :
Simbol ∧ menyatakan konjungsi (dihubungkan oleh kata “dan”). Kata “dan” secara logika ekuivalen dengan “tetapi” ketika permintaannya bersifat kontra.
Jawaban a):
Lili menyukai matematika dan merupakan siswi SMK 3.
Jawaban b):
Lili tidak menyukai matematika dan merupakan siswi SMK 3.
13. Dari 42 kambing yang ada di kandang milik pak Arman, 30 kambing menyukai rumput gajah, dan 28 ekor kambing menyukai rumput teki. apabila ada 4 ekor kambing yang tidak menyukai kedua rumput tersebut, berapa ekor kambing yang menyukai rumput gajah dan rumput teki?
Pembahasan:
untuk mencarinya, kita gunakan rumus himpunan berikut:
n{AɅB} = (n{A}+ n{B}) - (n{S}- n{X})
n{AɅB} = (30+28) - (40 - 4)
n{AɅB} = 58-36
n{AɅB} = 12
Jadi, jumlah kambing yang menyukai kedua jenis rumput tersebut adalah 12 ekor.
14. Diketahui fungsi f : x 🡪 3x2 untuk himpunan bilangan bulat. Jika f(x) = 27, nilai x yang memenuhi adalah...
Pembahasan:
Diketahui f (x): x 3x², artinya rumus fungsinya f(x) = 3x ^ 2
Jika nilai f(x) = 3x ^ 2, maka: f(x) = 3x ^ 2
⇒ 27 = 3x ^ 2 <⇒x= ±3
⇒9 = x ^ 2
⇒ x= ±3
Jadi, nilai x yang memenuhi adalah {3, -3}.
15. Semua siswa SD Sukamaju mendapatkan nomor bangku ujian. Tidak ada satupun siswa yang memiliki nomor bangku sama. Relasi antara siswa dan nomor bangkunya termasuk dalam fungsi...
Pembahasan:
Semua siswa SD Sukamaju mendapatkan nomor bangku ujian yang berbeda. Artinya, tidak akan ada anak yang memiliki nomor bangku sama. Jika dinyatakan dalam bentuk relasi, anggota asal/domain (anak) tepat berpasangan satu- satu dengan anggota kawan/kodomain (nomor bangku) . Relasi semacam ini disebut sebagai korespondensi satu satu atau fungsi bijektif. Jadi, relasi antara siswa dan nomor bangkunya termasuk dalam fungsi bijektif.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani