tirto.id - China dihantam gempa kencang berkekuatan 6,8 skala richter pada hari Senin, 5 September 2022 di provinsi Sichuan. Menurut berita terbaru, jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 74 orang.
Seperti diberitakan Reuters, gempa itu telah membuat 259 orang terluka dan 26 orang masih dinyatakan hilang pada Selasa malam, demikian People's Daily melaporkan.
Tim penyelamat masih berupaya menjangkau orang-orang yang menjadi korban. Mereka juga memulihkan utilitas dan mengirim bantuan darurat. Sedangkan 11 ribu orang di antaranya berhasil dievakuasi dari daerah Luding, tempat pusat gempa, pada hari Selasa.
Situasi Terkini Gempa China
Pada pagi ini, Rabu, 7 September 2022, Pusat Jaringan Gempa China mencatat adanya gempa susulan berkekuatan 3 SR di pusat gempa, pada kedalaman 12 km (7,5 mil). Peramal cuaca juga telah memperingatkan akan adanya hujan lebat di wilayah tersebut hingga Jumat.
New York Timesmelaporkan, gempa yang terjadi pada Senin lalu itu menguncang daerah pegunungan dan lereng curam.
Sampai saat ini, tingkat kerusakan yang sebabkan oleh gempa tersebut masih belum jelas karena sejumlah fasilitas komunikasi rusak.
Pusat gempa itu terletak di Kabupaten Luding, sebuah daerah terpencil yang banyak ditinggali oleh etnis Tibet di sudut barat daya Provinsi Sichuan.
Berdasarkan rekaman video dari media pemerintah, yang diambil di pusat gempa di Kabupaten Luding, menunjukkan petugas pemadam kebakaran membawa orang yang terluka melintasi jembatan darurat yang dibuat dari batang pohon saat aliran lumpur mengamuk.
Para pengungsi berjalan mengikuti jalan setapak di sepanjang sungai yang tertutup tanah akibat gempa. Beberapa dari mereka memegangi barang-barang , sementara yang lain menggendong orang-orang yang terluka.
Menurut Akademi Ilmu Pengetahuan China pada Selasa pagi, salah satu yang tewas adalah seorang mahasiswa pascasarjana di stasiun penelitian ekosistem alpine akademi, yang terletak di dekat pusat gempa. Sedangkan tiga orang lainnya terluka akibat bangunan rusak.
Editor: Iswara N Raditya